1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengharapkan Resolusi terhadap Suriah

27 Januari 2012

Rusia dan Cina berkali-kali blokir resolusi, karena Suriah merupakan pembeli senjata mereka. Sekarang Barat dan negara Arab bertindak bersama.

https://p.dw.com/p/13sEA
An anti-Syrian regime protester, gestures during a demonstration against Syrian President Bashar Assad, at Khalidya area in Homs province, central Syria, on Thursday, Jan. 26, 2012. Syrian troops stormed a flashpoint suburb of Damascus on Thursday, rounding people up in house-to-house raids and clashing with army defectors, activists said, as the 10-month-old uprising inches ever closer to the capital. (Foto:AP/dapd)
Seorang demonstran anti Assad di HomsFoto: dapd

Dengan rancangan resolusi yang kuat, negara-negara Arab dan Barat berusaha menerobos bungkamnya PBB dalam masalah Suriah. Selain itu, langkah itu juga akan menjadi upaya untuk menaklukkan veto Rusia dan Cina. Marokko yang menjadi anggota tidak tetap baru badan PBB tersebut mengajukan rancangan resolusi, yang juga melibatkan Jerman. Tetapi dengan hak vetonya, seperti sudah pernah terjadi, Rusia dan Cina tetap dapat memblokir tindakan PBB terhadap Suriah, walaupun didukung suara mayoritas.

Rancangan resolusi tersebut berorientasi pada keputusan-keputusan Liga Arab yang dikeluarkan akhir pekan lalu. Intinya adalah pengutukan rejim di Damaskus, tuntutan pembebasan tahanan politik dan reformasi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan Presiden Bashar al Assad turun jabatan. Tetapi rancangan itu terutama menuntut diakhirinya kekerasan, yang menurut keterangan PBB, menyebabkan lebih dari 5.600 orang tewas dalam 10 bulan terakhir.

Mempertanggungjawabkan Kesalahan

Syrian soldiers, who have defected to join the Free Syrian Army, hold up their rifles and wave Syrian independence flags, during a protest against Syria's President Bashar al-Assad in Khalidieh, near Homs January 26, 2012. Picture taken January 26, 2012. REUTERS/ Stringer (SYRIA - Tags: POLITICS CIVIL UNREST MILITARY)
Demonstrasi penentang Assad yang diikuti para desertir di dekat Homs (26/01)Foto: Reuters

Resolusi itu juga menuntut, agar orang-orang yang bersalah melanggar hak asasi manusia diseret ke pengadilan. Selain itu, Suriah harus menjamin kebebasan bergerak sepenuhnya bagi pengamat Liga Arab. Hukuman konkrit seperti sanksi tidak akan dicantumkan dalam rancangan resolusi. Namun demikian, jika dikeluarkan, resolusi itu memungkinkan diambilnya langkah selanjutnya. Secara jelas dinyatakan keikutsertaan negara-negara lain dalam aksi militer seperti di Libya. Dengan demikian, Rusia yang menolak pergantian rejim di Suriah, diharapkan setidaknya dapat didesak untuk abstain.

Tetapi dua hal dalam rancangan resolusi itu dapat menjadi pil pahit bagi Moskow. Yang pertama, resolusi menyerukan semua negara anggota PBB untuk mencegah pemasokan senjata ke Suriah. Padahal Rusia baru saja menjual jet tempur kepada rejim yang dicela seluruh dunia tersebut, dengan harga sektiar 427 juta Euro. Kedua, dalam resolusi tersebut pemerintah di Damaskus jelas disebut sebagai penanggungjawab kekerasan di Suriah. Sementara pekan lalu, setelah ragu beberapa pekan, Rusia mengajukan rancangan resolusi yang menyatakan, bukan hanya pemerintah Suriah, melainkan para pembangkang juga bersalah.

Resolusi Disetujui?

Apakah rancangan resolusi akan disetujui, masih menjadi tanda tanya. Liga Arab memang menyetujui keputusan itu secara mutlak. Hanya Libanon, di mana pengaruh Suriah sangat kuat, bersikap ragu. Selain itu, resolusi itu secara demonstratif didukung negara-negara Eropa, Arab serta AS. Itu mungkin akan menyebabkan keraguan untuk mengeluarkan veto. Di lain pihak, Rusia bisa tetap memihak Suriah, karena memiliki pelabuhan militer penting di Suriah. Selain itu, bulan Maret mendatang di Rusia akan diadakan pemilu, dan Kremlin sudah berkali-kali melancarkan kampanye anti Barat. Oleh sebab itu, pengumpulan suara di DK PBB kemungkinan tidak akan diadakan dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu ledakan dan tembakan terdengar di kota Hama. Militer Suriah memasuki kota yang menjadi markas besar gerakan perlawanan, dengan mengadakan serangan besar. Di internet bermunculan berbagai gambar yang menunjukkan serangan. Tetapi kebenarannya tidak dapat dipastikan. Di kota Homs 33 orang tewas, demikian keterangan pemberontak. Pertempuran baru ini menunjukkan, rejim Suriah tidak memberikan reaksi apapun bagi tekanan internasional.

Warga Sipil Jadi Korban

In this image made from video, Syrian President Bashar Assad delivers a speech in Damascus, Syria, Tuesday, Jan. 10, 2012. Assad gave his first speech Tuesday since he agreed last month to an Arab League plan to halt the government's crackdown on dissent. (Foto:Syrian State Television via APTN/AP/dapd) SYRIA OUT TV OUT SYRIA OUT TV OUT , IMAGE MADE FROM SYRIAN STATE TELEVISION VIDEO VIA APTN
Presiden Suriah Bashar al AssadFoto: dapd

Walaupun Rusia kemungkinan menolak resolusi, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon tetap optimis. "Saya berbesar hati, karena menyangkut Suriah, Liga Arab telah mengeluarkan resolusi, yang berusaha menyelesaikan masalah ini lewat proses politik." Bagi Assad, para pemberontak harus ditindak, karena mereka dianggap sebagai musuh negara.

Menurut informasi tim penolong, sejak dimulainya perlawanan di Suriah 10 bulan lalu, seikitnya 384 anak-anak tewas. Sekitar 380 anak lainnya dikurung. Demikian dikatakan juru bicara badan PBB urusan anak-anak, UNICEF, Marixie Mercado di Jenewa. Jumlah itu tidak berdasarkan penelitian yang dilakukan sendiri, tetapi berasal dari laporan sejumlah organisasi yang terpercaya.

dpa/dw/afp/Marjory Linardy

Editor: Ayu Purwaningsih