1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

071210 Nordkorea USA

7 Desember 2010

Menteri luar negeri Amerika Serikat, Korea Selatan di Jepang mengadkan pertemuan segitiga di Washington. Agenda pembicaraan adalah mengenai konflik di Semenanjung Korea.

https://p.dw.com/p/QRVi
Menlu AS Hillary Clinton (tengah) dalam konferensi pers bersama Menlu Jepang Seiji Maehara (kiri) dan Menlu Korsel Kim Sung HwanFoto: AP

Latar belakang perundingan segitiga di Washington itu dari awal sudah amat jelas. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengajak hadirin mengheningkan cipta bagi korban tewas dalam serangan artileri Korea Utara ke pulau Yeonpyeong di Korea Selatan.

Clinton serta Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Sun Hwan dan Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara dalam kesempatan itu kembali mengecam serangan Korea Utara ke wilayah Korea Selatan yang menewaskan empat orang. Provokasi dan sikap menantang perang semacam itu akan mengancam stabilitas di Asia.

Clinton menyebut serangan artileri ke pulau di Korea Selatan itu sebagai aksi terbaru dari rangkaian provokasi yang dilancarkan Pyongyang. Yang ia maksudkan adalah serangan torpedo terhadap sebuah kapal perang Korea Selatan pada bulan Maret lalu, yang menewaskan 48 serdadu. Serta instalasi pengayaan uranium terbaru, yang diperlihatkan Korea Utara belum lama ini kepada AS.

Usulan Cina untuk menggelar kembali perundingan enam negara, membahas solusi sengketa atom dengan Korea Utara, ditolak oleh Clinton. Sebaliknya AS, Korea Selatan dan Jepang menuntut sebuah peranan aktif dari Cina untuk menghentikan aksi Korea Utara.

Presiden AS Barack Obama sebelumnya telah menelfon Presiden Cina Hu Jintao untuk mendesaknya agar bekerjasama dengan AS serta mengirim pesan tegas kepada Korea Utara, bahwa aksi provokasinya tidak dapat diterima. Akan tetapi, presiden Cina dalam percakapan telefon itu balik mengimbau, agar semua pihak bereaksi tenang dan berkepala dingin, agar tidak terjadi eskalasi dan ketegangan lebih jauh.

AS secara demonstratif juga menunjukkan solidaritas terhadap mitranya. Bersama dengan Jepang dan Korea Selatan, AS menggelar latihan perang terbesar di kawasan tersebut. Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS Laksamana Mike Mullen secara mendadak juga berkunjung ke Korea Selatan. Presiden Barack Obama pada akhir pekan lalu menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Korea Selatan yang ditunggu sejak lama.

Terlepas dari semua itu, Menlu Hillary Clinton menyatakan, mereka tetap siap menggelar dialog. Korea Utara menghadapi masa depan yang aman dan sukses serta tetap terbuka hubungan yang lebih baik, jika Pyongyang membuat keputusan yang tepat. Perundingan enam negara dapat digelar lagi, jika persyaratannya dipenuhi. Clinton menegaskan, "Korea Utara harus memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan dan menghentikan aksi provokasinya. Selain itu Korea Utara harus menaati kewajiban internasional dan melakukan langkah konkrit, bagi terwujudnya perlucutan senjata atomnya sesuai keputusan bersama."

Christina Bergmann/Agus Setiawan

Editor: Asril Ridwan