1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

070911 Außenminister in der Defensive

8 September 2011

Ketidakikutsertaan Jerman dalam misi perdamaian di Libya semakin mencoreng citra baik Jerman di mata dunia. Menlu Guido Westerwelle menjadi sasaran kritik di parlemen Jerman.

https://p.dw.com/p/12Uw4
Außenminister Guido Westerwelle (FDP) gibt am Freitag (02.09.2011) ein Pressestatement kurz vor Beginn des Treffens der EU-Außenminister in Zoppot, Polen, ab. Die EU-Staaten erwägen eine Aufwertung des Status der Palästinenser in den Vereinten Nationen. Foto: Thomas Trutschel dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Menlu Jerman Guido WesterwelleFoto: picture-alliance/dpa

Di Jerman biasanya menteri luar negeri sangat dihormati oleh semua partei. Tetapi, hal ini tidak berlaku bagi Guido Westerwelle dari partai liberal FDP. Rabu kemarin (7/9), oposisi menilai buruk prestasi Westerwelle. Dikatakan, politik luar negerinya merusak citra Jerman di mata dunia. Demikian Frithjof Schmidt dari partai Hijau. "Kritikan dari luar maupun dalam negeri sangat jelas. Jerman semakin kehilangan citranya. Demikian inti neracanya dan itu sangat tidak biasa bagi seorang menteri luar negeri Jerman!“

Dengan haluan politiknya Westerwelle membuat Inggris, Perancis dan Amerika Serikat menjauhi Jerman, kritik Gernot Erler dari partai Sosial Demokrat, "kepercayaan dan keandalan bisa hilang begitu saja lewat sikap seenaknya dan tidak dapat diduga sebelumnya atau lewat sebuah orientasi baru yang tidak matang dalam politik luar negeri Jerman. Bapak menteri luar negeri, harap dicatat, masyarakat Jerman maupun internasional tidak percaya bahwa Anda dapat membenahi kembali masalah ini.“

Westerwelle nampak tegang. Begitu juga ketua FDP Philipp Rösler yang duduk di sampingnya. Pekan lalu Rösler mendesak Westerwelle untuk menghargai kontribusi NATO di Libya dalam menjatuhkan Muammar Gaddafi. Rösler juga menegaskan, bahwa ia, sebagai ketua partai, yang menentukan haluan politik luar negeri FDP.

Pernyataan tersebut bisa disamaartikan sebagai degradasi Westerwelle di depan umum, papar Erler dari SPD, "terkait masalah ini, kami telah mengritik Anda. Tetapi rekan-rekan separtai Anda sendiri yang tanpa ampun mencela fungsi Anda sebagai menteri luar negeri. Merekalah yang mendegradasi Anda!"

Kini publik berspekulasi, sampai kapan Westerwelle dapat bertahan sebagai menteri luar negeri. Di parlemen Jerman Westerwelle sengaja tidak menyinggung masalah Libya. Ia juga tidak menanggapi kritik yang dilontarkan dua mantan kanselir Jerman, Helmut Kohl dan Helmut Schmidt, bahwa Jerman bukan lagi mitra yang dapat diandalkan. Sebagai pembelaan, Westerwelle malah mengeluarkan sebuah pernyataan standar terkait diplomasi Jerman, "landasan politik luar negeri Jerman sangatlah jelas, yaitu Uni Eropa dan politik perdamaian. Keduanya adalah konstanta politik luar negeri Jerman.“

Nina Werkhäuser/Andriani Nangoy                                                                                    Editor: Agus Setiawan