1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu Jerman Ingatkan Cina Hormati HAM

15 Januari 2010

Menlu Jerman Guido Westerwelle dalam kunjungan ke Cina terutama membahas kerjasama ekonomi. tapi ia juga mengingatkan perlunya penghormatan hak asasi manusia.

https://p.dw.com/p/LWSP
Guido Westerwelle dan Yang Jiechi pada konferensi pers bersama di Beijing.Foto: AP


Guido Westerwelle melakukan kunjungan perdananya sebagai menteri luar negeri Jerman ke Cina dalam atmosfir hubungan diplomatik yang tidak lagi sebagus seperti sebelumnya. Dalam pembicaraan dengan rekan sejabatnya dari Cina, Yang Jiechi di Beijing, terutama dibahas peningkatan hubungan perdagangan antara kedua negara. Namun Westerwelle juga menyinggung tema hak asasi manusia. Karena disebutkan dalam tema ini terdapat perbedaan pandangan antara Jerman dengan Cina, yang tidak boleh didiamkan.

Westerwelle mengatakan : “Rekan sejabatan saya mengetahui, bahwa langkah untuk membela hak asasi, melindungi etnis minoritas, kebebasan pers, kebebasan berpendapat serta kebebasan beragama merupakan landasan penting bagi politik luar negeri kita yang berorientasi global. Karena itu, dalam pembicaraan kami secara bersahabat tapi terbuka, tidak dibiarkan adanya keraguan.“

Juga dalam pembicaraan antara Westerwelle dengan Yang di Beijing hari Jumat (15/1) dibahas perbedaan pandangan mengenai Dalai Lama dan masalah Tibet. Menteri luar negeri Cina, Yang Jiechi menegaskan, bahwa pihaknya memandang Dalai Lama sebagai pelarian politik. Dan tidak dapat menerima usahanya untuk kemerdekaan Tibet. Di pihak lainnya Westerwelle juga menegaskan kembali politik satu Cina dari pemerintah Jerman. Ia juga mengundang rekan sejabatnya untuk menghadiri konferensi keamanan di München bulan Februari mendatang. Yang Jiechi sudah menjanjikan kehadiran pertama menteri luar negeri Cina dalam konferensi tsb.

Selain membahas tema kerjasama ekonomi dan hak asasi manusia, dalam kunjungan Westerwelle ke Cina juga dibahas tema perlindungan iklim. Pakar Jerman dari universitas bahasa asing di Beijing, Liu Liquin menegaskan pentingnya tema tsb bagi Jerman dikaitkan dengan posisi Cina saat ini. “Dalam KTT iklim di Kopenhagen tidak tercapai kesepakatan. Sementara bulan Juni mendatang akan digelar konferensi lanjutan di Bonn. Perbedaan pandangan paling besar terjadi antara AS, Cina dan Eropa. Di sini Cina memainkan peranan besar. Karenanya hal ini akan menjadi tema utama pembicaraan“, tambah Liu.

Hubungan diplomatik antara Jerman dan Cina belakangan ini memburuk, menyusul pertemuan antara kanselir Jerman Angela Merkel dengan pimpinan spiritual rakyat Tibet, Dalai Lama di Berlin tanggal 23 September 2007. Juga citra Westerwelle di mata pemerintah Cina tidak begitu bagus. Karena dalam masa kampanye pemilu tahun lalu kepada media massa mengatakan, jika terpilih menduduki jabatan menteri luar negeri, ia akan melanjutkan pertemuan dengan Dalai Lama. Kantor Yayasan Friedrich Naumann di Beijing, yang merupakan afiliasi partai Liberal Demokrat-FDP dari Westerwelle, ditutup oleh pemerintah Cina pada tahun 1996 akibat tuduhan mendukung Dalai Lama. Hingga kini pemerintah di Beijing tetap menuduh yayasan Friedrich Naumann sebagai pendukung kelompok separatis Tibet.

AS/AR/ap/dpa/epd