1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu Perempuan Pakistan Memulai Lawatan ke India

26 Juli 2011

Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar, akan menjalani misi diplomatik yang berat. Perempuan berusia 34 tahun itu hari Rabu (26/07/2011) akan memulai perjalanan ke India.

https://p.dw.com/p/123yp
Hina Rabbani Khar Menlu Perempuan Pertama PakistanFoto: picture alliance/dpa

Dia akan memulai pembicaraan di India mengenai masalah keamanan, di bawah bayang-bayang tragedi teror bom Mumbai pada hari Rabu (13/07/2011) dua pekan lalu yang menewaskan 21 orang.

Hubungan diplomatik kedua negara sejak lama terganggu karena perebutan wilayah di Kashmir. Tragedi teror berupa penyanderaan dan penembakan selama tiga hari di Mumbai tahun 2008, memperburuk situasi dan hampir mendorong kedua negara ke ambang perang. Ketegangan itu muncul, setelah terungkap bahwa pelaku teror adalah kelompok ekstrimis Islam yang dilatih di wilayah Pakistan. Teror bom di Mumbai yang terjadi pekan lalu, dikhawatirkan bakal menciptakan ketegangan baru. Rabbani Khar mengatakan bahwa kini ada kemajuan positif karena India mengingingkan sebuah pembicaraan serius dan ingin melembagakan proses negosiasi damai dengan Pakistan. Dia mengatakan bahwa posisi Pakistan dalam perundingan ini adalah ingin kedua belah pihak melihat gambaran besar dan mencari akar masalah. Dia juga melihat bahwa Afghanistan menjadi kunci stabilitas keamanan, dank arena itu Pakistan akan membantu menciptakan stabilitas politik di negara tersebut.

Hina Rabbani Khar, menjadi sorotan dunia internasional. Selasa (19/07/2011) pekan lalu dia dilantik sebagai perempuan pertama yang menduduki posisi kursi panas sebagai Menteri Luar Negeri yang lima bulan terakhir kosong, karena Shah Mehmood Qureshi dicopot dari jabatannya. Hina Rabbani Khar juga menjadi orang termuda yang duduk dalam kabinet. Sebelumnya dia menjabat sebagai Menteri Muda urusan Luar Negeri. Pada masa Presiden Pervez Musharraf, Khar sempat menjabat Menteri Muda urusan Ekonomi.

Beberapa kalangan skeptis akan kemampuan Hina Rabbani Khar untuk duduk di kursi panas Menteri Luar Negeri. Apalagi, dia diangkat saat Pakistan menjadi sorotan dunia karena dianggap menjadi sarang pelatihan dan persembunyian para teroris. Amerika Serikat yang selama ini menganggap Pakistan sebagai sekutu terdekat juga belakangan mempertanyakan keseriusan negara itu dalam mengatasi terorisme. Penggerebekan tempat persembunyian Osama bin Laden di dekat kompleks militer Pakistan, menimbulkan spekulasi akan adanya elit militer negara itu yang dengan sengaja melindungi keberadaan para teroris. Kini teror bom yang kembali terjadi di Mumbai juga dikhawatrikan bakal membuat posisi Pakistan makin terjepit. Hina Rabbani Khar dianggap masih terlalu hijau untuk mengendalikan kebijakan luar negeri Pakistan. Selain itu, penunjukkan Hina Rabbani Khar juga menjadi sorotan di tengah menguatnya konservatisme keberagamaan di Pakistan, yang cenderung membatasi peran perempuan. Kini, perempuan muda itu punya misi penting ke India, memulai perundingan damai untuk mencairkan ketegangan diplomatik kedua negara.

Penulis : Andy Budiman

Editor : Hendra Pasuhuk