1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Menteri Denmark "Memposting" Karikatur Nabi Muhammad

27 September 2017

Menteri Imigrasi Denmark "memposting" karikatur Nabi Muhammad di laman sosial media miliknya. Satu dekade lalu, karikatur yang sama pernah memicu kemarahan umat Muslim di seluruh dunia.

https://p.dw.com/p/2knxK
Belgien EU Inger Støjberg in Brüssel
Foto: Getty Images/AFP/E. Dunand

Menteri Imigrasi, Integrasi dan Perumahan Denmark, Inger Stojberg mengungah sebuah karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad di laman Facebooknya. Karikatur tersebut memperlihatkan pendiri agama Islam tersebut mengenakan turban yang disisipi sebuah bom yang siap meledak. Kartun tersebut sempat menjadi polemik tahun 2005 lalu, saat surat kabar ultra kanan Denmark, Jyllands-Posten merilisnya bersama belasan karikatur lainnya. Saat itu, umat Muslim melakukan demonstrasi besar-besaran di berbagai negara. Sedikitnya 50 orang tewas dalam kerusuhan menentang karikatur tersebut di seluruh dunia. 

Stojberg, yang berwenang memutuskan kebijakan menyangkut imigran - sebagian besar datang dari negara-negara Islam -  di Denmark selama ini memakai karikatur tersebut sebagai "wallpaper" iPad-nya. Ketika "memposting" karikatur tersebut di Facebook, ia menjelaskan mengapa ia menggunakannya sebagai gambar pada aplikasinya.

Gambar tersebut mengingatkan dirinya tentang pentingnya kebebasan berekspresi di Denmark, termasuk hak untuk mengejek agama tertentu dan penganutnya. Ia mengklaim bahwa ia mengunggah karikatur tersebut di laman sosial media sebagai bentuk protes atas keputusan Museum Skovgaard di Viborg, Denmark, yang tidak menyertakan karikatur yang dimaksud dalam koleksi pameran terbaru mereka yang bertema penghujatan terhadap agama pasca reformasi.

"Hal itu memang pilihan pribadi dari museum tersebut, dan mereka mempunyai hak penuh untuk melakukannya, tapi menurut saya keputusan tersebut memalukan," tulis Stojberg di laman Facebooknya. "Sejujurnya, kita harus bangga akan kartun Muhammad tersebut."

Isu yang berulang

Stojberg dikenal gencar mengeluarkan berbagai aturan ketat untuk mengontrol imigran di Denmark. Ia  menginisiasi kebijakan untuk menyita harta kekayaan milik para pencari suaka. Alasannya, harta sitaan akan digunakan sebagai dana untuk membiayai para imigran selama tinggal di Denmark. Ia juga mendesak agar pelanggan di restoran pizza segera menghubungi pihak berwenang jika menemukan adanya indikasi pelayan restoran tidak mengantongi izin tinggal di Denmark. Awal tahun ini, Stojberg "memposting" gambar kue untuk merayakan kebehasilannya menerapkan 50 aturan pembatasan baru terkait imigrasi.

Dengan negara tetangganya di bagian selatan, Denmark juga pernah mengundang perselisihan. Mereka  menerapkan pengecekan ulang di perbatasan dengan Jerman, kebijakan yang bertentangan dengan pakta Schengen.

ts/yf (EFE, Reuters)