1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menteri Perempuan dan Keluarga Somalia diculik

Edith Koesoemawiria21 Juli 2011

Satu hari setelah ditunjuk sebagai Menteri, Asya Osman Akill hari Kamis (21/07) diculik di kota Balad oleh kelompok Al-Shabaab.

https://p.dw.com/p/121QP
Foto: AP

Asya Osman Akill berada dalam perjalanan menuju ibukota Mogadishu ketika diculik. Begitu ungkap seorang tetua suku di lokasi. Disebutkan, Akiil ditahan di sebuah penjara 30 kilometer di utara Mogadishu.

Rabu lalu (20/7), Akiil ditunjuk untuk mengisi jabatan Menteri urusan Perempuan dan Keluarga. Ia merupakan satu-satunya perempuan dalam kabinet pemerintahan transisi Somalia yang terdiri dari 18 orang. Seorang anggota parlemen juga mengkonfirmasi penculikan itu. "Akiil jatuh ke tangan orang-orang yang salah",ujarnya.

Selama 20 tahun terakhir, Somalia terpuruk dalam perang saudara. Pemerintah transisi Somalia lemah dan hanya berkuasa di beberapa kawasan kecil ibukota. Sementara di kawasan Mogadishu lainnya, juga wilayah selatan dan pusat negara itu dikuasai milisi Al-Shabaab yang menerapkan hukum Islam yang keras, yang antara lain melarang perempuan menjadi pejabat.

Rabu lalu milisi Al-Shabaab menyatakan, akan mengizinkan organisasi asing untuk membantu mengatasi krisis kelaparan di kawasan Tanduk Afrika. Dua tahun lalu, Al-Shabaab melarang semua organisasi bantuan asing untuk bekerja di wilayah yang dikuasainya. Berulang kali bantuan pangan disita dan baru boleh diambil kembali dengan membayar uang tebusan. Adakalanya, semata dicuri atau dimusnahkan. Namun kini keadaan di lokasi kritis dan PBB telah menyatakan dua wilayah Somalia sebagai kawasan bencana kelaparan.

Komisaris Uni Eropa untuk bantuan kemanusiaan, Kristalina Georgieva didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Krzysztof Stanowski direncanakan akan ke Kenya, hari Jumat dan Sabtu mendatang. Mereka juga bermaksud mengunjungi kamp pengungsi Dadaab diperbatasan Somalia, yang membludak dengan lebih dari 400 ribu pengungsi. Penculikan Menteri Perempuan dan Keluarga Somalia baru-baru ini, bakal menyulut kembali rasa kuatir di antara berbagai organisasi bantuan asing, soal keamanan di kawasan itu.

Afp/dpa/rtr/Edith Koesoemawiria
Editor: Christa Saloh