1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel dan Obama Berbicara Lagi

Agus Setiawan16 Juli 2014

Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel kembali berbicara lewat telepon. Inilah pembicaraan pertama setelah Jerman mengusir koordinator CIA di Berlin karena skandal spionase.

https://p.dw.com/p/1Cdml
Foto: picture-alliance/dpa

Setelah skandal spionase yang terkahir, Gedung Putih berusaha memperbaiki kembali hubungan dengan Angela Merkel. Presiden AS Barack Obama menelpon Kanselir Jerman Angela Merkel dan membahas kerjasama spionase dan hubungan kedua negara.

"Presiden dan Kanselir bertukar pandangan tentang kerjasama spionase Jerman-Amerika, dan Presiden mengatakan ia tetap ingin berkomunikasi dengan erat tentang cara memperbaiki kerjasama kedua negara sahabat", demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan Gedung Putih yang dirilis hari Selasa (15/07).

Hari Kamis lalu, Jerman meminta Koordinator CIA di Berlin meninggalkan negara itu setelah dua skandal terbaru yang memperlihatkan bagaimana Amerika Serikat berusaha merekrut spion di jaringan dinas rahasia dan militer Jerman.

Spion Amerika di BND

Skandal terbaru spionase NSA dan CIA di Jerman itu terungkap setelah Kejaksaan Jerman menahan seorang anggota dinas rahasia Jerman BND yang ternyata bekerja sebagai spion ganda. Ia dituduh membocorkan data-data rahasia kepada CIA setelah dibayar sekitar 25.000 Euro.

Dalam penyelidikan kasus itu, terungkap juga bahwa CIA mendekati beberapa pegawai Kementerian Pertahanan Jerman untuk direkrut jadi agennya. CIA juga diberitakan merekrut anggota militer Jerman Bundeswehr sebagai spion. Kasus ini masih dalam penyelidikan kejaksaan.

Kanselir Jerman Angela Merkel kemudian bereaksi keras dan memutuskan pengusiran Koordinator CIA yang bekerja di Kedutaan Besar AS di Berlin. Inilah pertama kalinya Jerman secara terbuka mengusir seorang diplomat AS. Biasanya langkah semacam itu dilakukan terhadap negara-negara yang dianggap bermusuhan seperti Iran atau Korea Selatan.

Buntut Skandal NSA

Kasus spionase AS di Jerman yang terakhir ini menambah ketegangan diplomatik antara kedua negara setelah terungkapnya kegiatan spionase NSA di Jerman dari dokumen-dokumen yang dibocorkan Edward Snowden.

Antara lain diketahui bahwa NSA menyadap telepon Kanselir Angela Merkel. Hal itu membangkitkan kemarahan di kalangan politisi konservatif di Jerman, yang menganggap tindakan dinas rahasia AS itu sudah keterlaluan.

Berlin mendesak Washington agar menandatangani kesepakatan anti spionase, namun permintaan itu ditolak Gedung Putih. Pemerintah AS berjanji memperbaiki kerjasama dan meminta Jerman untuk tidak membahas masalah dinas rahasia di hadapan publik.

hp/ab (rtr,dpa, afp)