1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Mencalonkan Lagi Dalam Pemilu 2017

21 November 2016

Kanselir Jerman Angela Merkel akan kembali maju dalam pemilu 2017. Merkel nyatakan, keputusan mencalonkan lagi tak mudah diambil, tapi ia sudah mempertimbangkan dengan seksama.

https://p.dw.com/p/2T0Za
Angela Merkel
Foto: picture alliance/dpa/C.Rehder

Angela Merkel (62) menyampaikan keputusannya untuk mencalonkan diri kembali sebagai Kanselir Jerman untuk periode keempat dalam pemilu tahun depan. Ia juga menyatakan, keputusan tersebut diambilnya setelah melakukan pertimbangan seksama, bagi dirinya sendiri dan bagi negara. Motivasinya berdasarkan pengabdian pada negara, dan menggunakan kemampuannya untuk tujuan itu.

Merkel yang berdiri pada podium yang bertuliskan nama partainya Kristen Demokrat (CDU) dan kata-kata "Die Mitte" yang berarti tengah, ketika mengumumkan kandidatur untuk masa legislasi berikutnya menambahkan, "Pemilu ini akan lebih sulit lagi daripada yang sudah kita lalui sebelumnya, karena kita menghadapi polarisasi yang sangat kuat dalam komunitas.". 

Kanselir Jerman yang hampir mengakhiri periode legisalatur yang ketiga itu juga menarik garis batas jelas, yang membedakan Jerman dan AS. Merkel dengan lugas menyebut kampanye dalam pemilu AS "aneh". Ia mengatakan, baginya, diskusi politik adalah soal keikutsertaan semua orang, bukan "bertengkar" dan "menghasut untuk menimbulkan kebencian.

Merkel juga mengatakan, bagi Jerman, nilai-nilai yang penting adalah demokrasi, kebebasan, dan saling menghormati hak asasi manusia dan individual. "Itulah pilar utama proses demokrasi", tegas kanselir Jerman ini. 

Spekulasi berbulan-bulan

Pengumuman Merkel untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilu 20127 ini  mengakhiri spekulasi berbulan-bulan, yang muncul saat Eropa dan dunia Barat menghadapi tren populisme yang semakin menguat. 

Merkel jadi kepala pemerintahan Jerman sejak 2005. Kanselir perempuan pertama di Jerman ini populer di antara pemilih yang mendukungnya sebagai politisi pragmatis serta tidak berlebihan. Di bawah pimpinannya, Jerman berhasil melalui krisis keuangan dan tetap berada dalam kondisi jauh lebih baik daripada sebagian besar negara Eropa.

Namun demikian,Merkel juga dihujani kritik keras, dan kehilangan sebagian popularitasnya setelah memutuskan secara unilateral untuk membuka Jerman bagi lebih dari sejuta pencari suaka dari Suriah yang terdampar di sepanjang rute Balkan tahun 2015.

Motonya yang paling terkenal, “Wir schaffen das” (kita bisa melakukannya), telah menyulut konfrontasi panjang, dan kadang sangat panas, dengan Partai Kristen Sosialis (CSU) di Bayern yang berafiliasi dengan Partai CDU. Politik pintu terbuka bagi pengungsinya juga menyebaban kubu ekstrem kanan Alternative für Deutschland (AfD) naik daun. Partai populis ini menarik pendukung dengan menimbulkan rasa takut pada rakyat Jermanterhadap imigran dan kaum Muslim. Dalam pemilu di sejumlah negara bagian Jerman tahun ini, AfD mendapat suara.lebih dari 10 persen.

Namun saat dunia bersiap menghadapi tahun yang me ngkhawatirkan, semakin banyak orang Jerman ingin Merkel tetap jadi kanselir. Menurut jajak pendapat yang digelar hari Minggu, 55% responden menyatakan dukungannya. Sementara Agustus lalu persentasenya hanya 42%.

Pekan lalu, Merkel juga mendapat dukungan besar dari Presiden AS Barack Obama, yang masa jabatannya hampir berakhir. Obama mengatakan, orang Jerman harus menghargai Merkel. Ia menambahkan, jika ia jadi orang Jerman, ia akan mendukung Merkel. 

Ketika diminta tanggapannya atas perkataan orang yang menyebutnya pembela terakhir dunia liberal, Merkel memberikan reaksinya yang khas dengan mengatakan: tidak ada satupun negara yang bisa menyelesaikan semua masalah.

Penulis: Naomi Conrad (ml/as)