1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Terpilih Sebagai Tokoh Tahun Ini

10 Desember 2015

Majalah Time memilih Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai Person of the Year. Tidak semua sepakat dengan pilihan tersebut. Donald Trump misalnya mencibir Time karena memilih figur yang menghancurkan negaranya sendiri

https://p.dw.com/p/1HLBH
Angela Merkel Person of the Year Time Magazine Ausschnitt
Potongan sampul majalah Time edisi Person of the Year.Foto: picture-alliance/AP Photo/Time Magazine

"Herzlichen Glückwunsch," tulis Presiden AS Barack Obama dalam bahasa Jerman kepada Angela Merkel. Ucapan tersebut muncul setelah orang nomer satu di Jerman itu terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time.

"Tidak sekali atau dua kali, tapi tiga kali kepemimpinan Merkel diuji tahun ini," tulis mingguan AS itu dalam tajuknya. Time merujuk pada krisis di Ukraina, gelombang pengungsi dan serangan teror Islamic State di Paris beberapa waktu lalu.

"Setiap kali Merkel berkecimpung, Jerman mengucurkan dana bantuan buat Yunani dengan syarat ketat, ia juga menyambut pengungsi sebagai korban teror, bukan pelakunya. Dan Jerman juga menurunkan pasukan buat memerangi ISIS."

Time menilai kebijakan Merkel adalah manifestasi dari 70 tahun usaha Jerman buat mencari obat yang mujarab terhadap sejarah kekejaman NAZI. "Ia mendemonstrasikan bagaimana kekuatan Jerman - yakni kemanusiaan, kedermawanan dan toleransi - bisa dipakai buat menyelamatkan, bukan menghancurkan."

Selain Merkel, Time juga menominasikan bakal calon presiden Partai Republik Donald Trump, dedengkot Islamic State Abu Bakar al-Baghdadi dan Presiden Rusia Vladimir Putin, serta Presiden Iran Hassan Rouhani dan selebriti papan atas AS, Caitlyn Jenner.

Tidak semua pihak menyambut terpilihnya Merkel sebagai inidivu paling berpengaruh tahun ini. Trump misalnya mengecam majalah Time karena memilih sosok "yang justru menghancurkan Jerman," dengan kebijakan pengungsinya.

Editor Deutsche Welle, Felix Steiner, bahkan mencibir Time sebagai "sekelompok intelektual kiri berpenghasilan besar di negara yang tidak menampung satupun pengungsi." Steiner merujuk pada kebijakan pengungsi Merkel yang dinilainya "tidak berbasis pada realita."

Mingguan di New York itu, tulis Steiner, "tidak harus khawatir terhadap semua masalah," yang disebabkan arus pengungsi di Jerman.

Buat Time sendiri pilihan tersebut tidak diragukan lagi. "Anda bisa setuju atau tidak dengan kebijakannya, tapi Merkel tidak mengambil jalan mudah. Untuk meminta lebih dari negaranya yang tidak mungkin dilakukan politisi lain, untuk berdiri tegak melawan tirani dan menyediakan kepemimpinan moral yang kian langka di dunia, Angela Merkel adalah tokoh tahun ini."

rzn/yf (dari berbagai sumber)