1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mesir Terancam Perang Saudara

25 Juli 2013

Sebuah kelompok Sunni yang dipimpin ulama berpengaruh Sheikh Yusuf al-Qardawi telah mengeluarkan fatwa yang mendesak warga Mesir mengabaikan seruan pimpinan militer untuk menggelar demonstrasi besar.

https://p.dw.com/p/19E4U
Foto: Reuters

Asosiasi Ulama Muslim mengeluarkan fatwa yang ”melarang (orang Mesir) merespon seruan apapun yang bisa membawa ke arah perang saudara atau menutup-nutupi (tindakan tentara) kekerasan atas pihak lain maupun melakukan hasutan“.

Kepala angkatan bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi sebelumnya menyerukan aksi massa besar-besaran pada hari Jumat untuk mendukung tindakan keras militer atas “terorisme dan kekerasan”.

Dengan tensi yang semakin meningkat tiga pekan terakhir setelah militer menggulingkan presiden Mohamed Mursi, seruan Sisi untuk demonstrasi besar meningkatkan kecemasan mengenai prospek kekerasan di negeri itu.

Tekanan terhadap militer

Seruan militer, dikecam oleh para Islamis di Mesir yang menyebutnya sebagai seruan “perang saudara” menjelang aksi besar-besaran yang juga rencananya akan dilakukan oleh kelompok pendukung Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada hari yang sama.

Jika kedua massa pendukung maupun yang anti Mursi turun ke jalan pada saat bersamaan, dikhawatirkan bentrokan perang saudara akan terjadi.

Qardawi, yang tinggal di Doha Qatar, menyerukan kepada seluruh rakyat Mesir – orang-orang, partai-partai politik, angkatan bersenjata dan polisi -- untuk menjaga keamanan Negara dan mencegah segala hal yang bisa membawa ke arah perang saudara yang akan membuat semua pihak menjadi pecundang. Qardawi, selama ini dianggap sebagai tokoh spiritual bagi Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi.

Amerika Serikat yang dikenal punya hubungan dekat dengan militer Mesir telah mengatakan “sangat cemas” oleh seruan Sisi dan memutuskan untuk menunda rencana memasok pesawat F-16 untuk Negara itu.

Sesaat setelah pidato Sisi, yang menyerukan agar masyarakat menunjukkan dukungan kepada militer dengan menggelar demonstrasi besar, juru bicara militer Adly Mansour mengatakan bahwa Mesir ”telah memulai perang melawan terorisme”.

Sementara itu, pemimpin Ikhwanul Muslimin yang menjadi buronan yakni Mohamed Badei menyerukan sebuah “sikap“ damai untuk melawan kudeta militer yang menjatuhkan presiden Mursi.

“Orang Mesir yang bermartabat … akan mempertahankan hak-hak mereka secara damai,“ kata Mohamed Badei dalam pernyataan sambil menambahkan “Pastikan, untuk menyampaikan sikap anda atas atas kebebasan dan legitimasi, serta menolak kudeta berdarah.“

ab/ek (afp,ap,rtr)