1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Jerman: Meski Legal, Jangan Harap Bisa Beli Ganja di Toko

26 Maret 2024

Parlemen Jerman telah memutuskan untuk secara hati-hati mengizinkan konsumsi ganja untuk penggunaan pribadi. Pihak oposisi dan beberapa pakar menentangnya. Apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang?

https://p.dw.com/p/4e69H
Gambar ilustrasi merokok ganja
Gambar ilustrasi salah seorang perokok ganja di Toronto, KanadaFoto: Chris Young/empics/picture alliance

Bagi para pendukungnya yang telah sekian lama menanti, legalisasi ganja untuk tujuan rekreasi di Jerman adalah akhir dari kriminalisasi. Namun para penentangnya beranggapan, legalisasi ganja bakalan membuka celah berbahaya yang semakin lebar bagi kaum muda untuk beralih ke narkoba yang lebih keras dibandingkan sebelumnya.

Akhir bulan Februari lalu, parlemen Jerman memberikan persetujuan secara parsial terhadap konsumsi ganja di Jerman. Fraksi partai-partai koalisi pemerintahan,  Partai SPD, Partai Hijau dan FDP, menyetujui legalisasi ganja dan didukung fraksi oposisi Partai Kiri. Sementara oposisi konservatif CDU dan CSU memberikan suara menentang.

Artinya: Mulai 1 April 2024, orang dewasa di Jerman diperbolehkan membawa 25 gram ganja. Jumlah ini cukup untuk sekitar 50 hingga 100 linting ganja. Penggemar ganja kini juga boleh menanam sampai tiga tanaman ganja dan menyimpan sampai 50 gram ganja kering di rumah.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Legalisasi ganja untuk hentikan kriminalitas narkoba

Konsumen, serta banyak politisi dan pakar kesehatan, telah lama menyerukan agar penggunaan ganja diperbolehkan dalam jumlah kecil. Harapannya, langkah itu bisa menghentikan aksi para pengedar narkoba.

Dalam kesepakatan koalisi tahun 2021, ketiga partai koalisi pada prinsipnya sepakat dan menulis dalam daftar rencana mereka untuk pemerintah: "Kami (akan) memperbolehkan pasokan ganja yang terkontrol kepada orang dewasa untuk tujuan rekreasi di toko-toko berlisensi atau yang memiliki izin."

Distribusi di klub atau asosiasi mariyuana sosial, bukan di toko umum

Namun dalam undang-undang yang diajukan oleh Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach (SPD) tidak lagi disebutkan bahwa pendistribusiannya bisa lewat toko berlisensi. Berarti, setidaknya tidak untuk saat ini tidak akan ada toko ganja seperti di negara-negara lain yang melegalisasi ganja..

Pemerintah Jerman ingin memperbolehkan dan mengatur konsumsi pribadi juga untuk meringankan beban polisi dan lembaga peradilan. Mulai tanggal 1 Juli, klub atau asosiasi ganja dengan anggota maksimal 500 orang akan diizinkan menanam tanaman itu secara kolaboratif dan mendistribusikan hasil panen kepada anggotanya.

Toko komersil, seperti yang ada di beberapa negara bagian AS, tidak akan ada, walaupun awalnya hal itu pernah direncanakan juga. Aturan hukumnya: Jika konsumen ingin memakai ganja, maka hal itu tidak  boleh dilakukan di dekat sekolah, pusat penitipan anak, taman bermain dan fasilitas olahraga umum, dan juga tidak boleh dilakukan di zona pejalan kaki antara jam 07.00 pagi hingga jam 20.00 malam. Kemungkinan untuk menjual ganja di toko-toko khusus dan mengizinkan konsumsi di tempat itu sekarang ditunda dulu untuk sementara waktu.

Parade ganja di Berlin
Pada demonstrasi di Berlin pada musim panas 2023, konsumen menuntut legalisasi ganja - tujuan ini telah tercapaiFoto: TOBIAS SCHWARZ/AFP/Getty Images

Legalisasi ganja di negara-negara Eropa

Jerman bukan satu-satunya negara di Eropa yang menerapkan kebijakan yang melonggarkan konsumsi ganja. Di Portugal, Spanyol, Swiss, Republik Ceko, Belgia dan khususnya di Belanda, sudah lama ada peraturan yang tidak lagi mengkriminalisasi kepemilikan dan penggunaan ganja dalam jumlah kecil.

Namun di Belanda, konsumsi ganja hanya diperbolehkan di kedai kopi terkemuka, dan siapa pun yang ingin memasukinya harus dapat membuktikan bahwa mereka cukup umur secara hukum.

Bahasan mengenai kemungkinan legalisasi ganja selalu ditandai oleh dua pihak saling bertentangan yang sulit didamaikan. Dokter dan pakar kesehatan lmisalnya memperingatkan agar tidak meremehkan efek ganja.

Ahli saraf Euphrosyne Gouzoulis-Mayfrank, yang merupakan pimpinan Masyarakat Psikiatri dan Psikoterapi Jerman DGPPN berkomentar: "Usia adalah poin penting dalam diskusi ini. Saya khawatir dengan undang-undang yang direncanakan ini kita seperti melepaskan ‘iblis dari kungkungan'."

Otak remaja terus berkembang hingga mereka berusia 25 tahun, dan ganja dapat menyebabkan kerusakan serius, terutama yang bersifat psikologis, tambahnya. Dan kritikus lainnya memperingatkan pemakaian ganja yang tidak berbahaya bisa menjadi pintu bagi pemakainya untuk mencoba obat-obatan yang lebih keras.

Merokok ganja bukan tanpa bahaya

Para pendukung legalisasi ganja seperti anggota parlemen Bundestag Janosch Dahmen dari Partai Hijau, yang juga seorang dokter, membantah pernyataan itu. Ia mengatakan kepada DW: "Meningkatnya angka konsumsi ganja menunjukkan bahwa kebijakan pelarangan ganja dalam beberapa tahun terakhir tidak menyebabkan berkurangnya jumlah orang yang mengonsumsi ganja. Sebaliknya, konsumsi ganja khususnya di kalangan anak muda terus meningkat."

Dan lebih jauh lagi: ia menambahkan "Oleh karena itu, tujuan Undang-Undang Ganja adalah untuk menjadikan konsumsi dan akses ganja lebih aman bagi orang dewasa, agar bisa  mencegah distribusi zat-zat yang terkontaminasi dalam ganja dan membatasi pasar gelap."

Faktanya, konsumsi ganja akhir-akhir ini meningkat, terutama di kalangan orang dewasa muda berusia antara 18 dan 25 tahun. Menurut angka terbaru dari Pusat Pendidikan Kesehatan Jerman, setengah dari generasi muda pada tahun 2021 sudah pernah mengonsumsi ganja. Terakhir kali nilainya setinggi ini adalah lebih dari 50 tahun yang lalu. Meskipun pada saat itu ada larangan ganja.

Mariyuana Bantu Kesehatan atau Sebaliknya?

Perlu aturan lebih lanjut

Pakar hukum memperingatkan perlunya peraturan lebih lanjut seputar legalisasi ganja. Pemerintah Jerman juga ingin memberikan amnesti untuk kasus-kasus pidana yang sebelumnya terjadi.

Masalah tersebut kini membuat Direktur Pelaksana Asosiasi Hakim Jerman, Sven Rebehn, urun rembuk dalam diskusi soal ganja. Dia mengatakan kepada "Jaringan Editorial Jerman”: "Pengadilan memperkirakan ada 100.000 berkas di seluruh negeri yang perlu diperiksa kembali.” Sulit ditangani, ujar Rebehn. Sampai saat ini, perihal amnesti itu merupakan argumen penting bagi CDU dan CSU untuk menentang undang-undang tersebut.

Topik ganja masih menjadi topik hangat di Jerman, bahkan setelah langkah pertama menuju lehalisasinya. (ap/hp)

*Tulisan ini diterjemahkan dari bahasa Jerman dan telah diperbaharui

Jens Thurau
Jens Thurau Jens Thurau adalah koresponden politik senior yang meliput kebijakan lingkungan dan iklim Jerman.