1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Filipina: 54 Militan Muslim Terbunuh

30 Mei 2016

Militer Filipina mengklaim 54 militan muslim simpatisan ISIS tewas dalam operasi militer di kawasan selatan. Dua serdadu Filipina tewas dalam operasi itu, sepuluh tentara lainnya luka-luka.

https://p.dw.com/p/1Ix9g
Filipino Armee Soldaten in Militärlastwagen in Patikol Stadt
Foto: picture alliance/dpa/B. Hajan

Jurubicara militer Mayor Filemon Tan mengatakan 54 militan Muslim tewas dalam operasi militer yang dimulai hari Kamis di kawasan Lanao del Sur di selatan Filipina. Dia mengatakan, militer juga mengerahkan serangan udara dalam operasi itu.

Dua tentara Filipina dilaporkan tewas dan sepuluh tentara lainnya luka-luka. Kelompok militan Maute yang beroperasi di kawasan itu pernah mendeklarasikan dukungan terhadap ISIS dan terlibat pertempuran dengan militer Filipina sejak Februari lalu.

Kepala militer Lanao del Sur Kolonel Roseller Murillo menerangkan, kelompok militan berhasil bertahan lama karena militer Filipina sedang dikerahkan ke kawasan lain dan mengamankan pemilu presiden 9 Mei lalu.

Militer Filipina melancarkan serangan baru setelah kelompok militan membom menara transmisi listrik dan menculik dan memenggal kepala dua pekerja sebuah penggergajian lokal bulan April lalu.

Philippinen Palayan City Philipinische Armee
Militer Filipina dalam latihan gabungan dengan militer AS di Palayan CityFoto: picture-alliance/dpa/D. M. Sabangan

Filipina Selatan lama menjadi daerah konflik karena pemberontakan kelomppok separatis Muslim selama lebih dari empat dekade, dengan korban tewas mencapai lebih 120.000 orang.

Pemerintah Filipina mencapai kesepakatan damao dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar, Front Pembebasan Islam Moro MILF, namun pembicaraan selanjutnya buntu setelah parlemen gagal mengeluarkan undang-undang kawasan otonomi.

Para pemimpin MILF berulang kali memperingatkan, sebagian pemberontak Muslim bisa frustrasi karena kebuntuan itu dan bergabung dengan kelompok yang lebih ekstrim. Mereka juga memperingatkan, kawasan selatan Filipina bisa menjadi basis baru bagi kelompok teror ISIS.

Philippinen Taguig City Militär Parade Soldaten
Parade militer Filipina di TaguigFoto: picture-alliance/dpa/F. Malasig

Masa depan perundingan perdamaian di bawah presiden baru Rodrigo Duterte masih belum jelas. Duterte pernah menyatakan akan mengamankan perdamaian dengan membentuk pemerintahan federal dan pelimpahan kekuasaan kepada daerah.

Kelompok militan Maute diyakini punya hubungan dengan kelompok teror Asia Tenggara Jemaah Islamiyah, yang tahun 2002 melakukan aksi bom bunuh diri di Bali yang menewaskan lebih 200 orang, sebgaian besar wisatawan asing.

Anggota Jemaah Islamiyah sudah lama aktif di Filipina selatan dan melatih penduduk setempat menggunakan senjata.

hp/ap (afp, ap)