1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Jerman Akan Bantu Turki

6 Desember 2012

Misi militer Jerman Bundeswehr dalam kerangka bantuan NATO untuk perlindungan Turki makin konkrit. Sekitar 400 tentara Jerman akan dikirim mengawasi perbatasan Turki-Suriah.

https://p.dw.com/p/16wXP
Roket Patriot Milik Bundeswehr
Roket Patriot Milik BundeswehrFoto: picture-alliance/dpa

Kabinet Jerman menyetujui pengiriman pasukan dalam rangka misi NATO di negara anggotanya Turki. Menurut keterangan pemerintah, sampai 400 serdadu akan dikirim mengamankan perbatasan antara Turki dan Suriah. Mandat untuk pasukan Bundeswehr ditetapkan sampai 31 Januari 2014. Misi ini masih harus disetujui oleh parlemen Jerman Bundestag. Misi NATO untuk perlindungan Turki juga melibatkan Amerika Serikat dan Belanda.

Patriot dan Pesawat Pengintai AWACS

Para serdadu Jerman akan mengoperasikan sistem penangkal rudal Patriot. Turki meminta bantuan NATO mengamankan daerah perbatasannya, setelah beberapa kali ditembaki dari Suriah. Misi NATO termasuk juga operasi pesawat pengintai AWACS, yang sudah ditempatkan di kawasan ini. Pesawat AWACS sebagian besar akan dioperasikan oleh pasukan Jerman.

Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maiziere
Menteri Pertahanan Jerman Thomas de MaiziereFoto: picture-alliance/dpa

Satu unit Patriot bisa terdiri dari delapan sistem peluncur roket, masing-masing dengan 8 peluru kendali. Sistem ini dilengkapi dengan radar dan sistem pengamanan. Untuk mengoperasikan satu unit Patriot diperlukan sekitar 85 serdadu. Jerman merencanakan mengirim dua unit Patriot sebagai bagian dari misi NATO di Turki. Roket Patriot punya daya jangkau sampai 68 kilometer dan bisa digunakan melacak dan menembak jatuh roket, pesawat tempur maupun pesawat mata-mata tanpa awak.

Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maiziere menjelaskan, pengerahan satuan Patriot ke Turki tidak dimaksudkan untuk mengawasi zona larangan terbang maupun operasi lain di dalam teritorial Suriah. Tujuan misi tersebut adalah untuk memperkuat pertahanan udara NATO di Turki. Ini adalah misi yang murni bersifat defensif.

PBB Keluar Dari Suriah

Karena aksi kekerasan terus berlangsung, PBB menarik sebagian besar petugasnya dari Suriah. Juga Uni Eropa menarik sebagian pegawainya dari Damaskus. NATO hari Selasa (04/12) sudah memberi lampu hijau untuk penempatan roket Patriot di perbatasan Turki-Suriah. Menurut berita harian Jerman ”Süddeutsche Zeitung”, pada jamuan makan malam informal terjadi perdebatan antara beberapa menteri luar negeri Eropa dengan Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen. Ia mengutip laporan dinas intelijen Amerika Serikat tentang kemungkinan tentara Suriah menyiapkan senjata kimia. Rasmussen mengatakan, dalam situasi ini NATO tidak bisa berdiam diri saja. Beberapa negara Eropa, antara lain Jerman, Belanda dan Ceko tetap ingin mencari penyelesaian damai dalam konflik Suriah. Mereka menegaskan, konflik di Suriah hanya bisa diselesaikan dalam kerangka mandat PBB.

HP/DK (dpa, dapd, afp)