1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Jerman Bundeswehr Kesulitan Rekrut Anggota Baru

4 Agustus 2023

Menteri Pertahanan Boris Pistorius mengatakan angkatan bersenjata Jerman mengalami kesulitan besar dalam merekrut anggota baru. Ini menghambat upaya untuk memperkuat Bundeswehr menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

https://p.dw.com/p/4UlgP
Pelatihan militer Jerman Bundeswehr
Pelatihan militer Jerman BundeswehrFoto: Christoph Schmidt/dpa/picture alliance

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengakui, dia menghadapi tugas berat dalam merekrut anggota baru dan mempertahankan tentara yang ada untuk bertugas di angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr.

"Semua orang berbicara tentang kekurangan personal di Bundeswehr - dan tidak ada yang tahu soal ini lebih baik daripada saya," katanya kepada wartawan saat berkunjung ke pusat karir Bundeswehr di Stuttgart hari Rabu (2/8).

"Jumlah pelamar tahun ini, tujuh persen lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," jelasnya. Namun menhan Jerman itu mengharapkan akan ada pembalikan tren, dengan mengatakan bahwa permintaan konsultasi tentang karir di Bundeswehr naik 16%.

Jerman saat ini memiliki sekitar 183.000 personal militer. Namun untuk strategi baru Bundeswehr yang diumumkan Kanselir Olaf Scholz sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, jumlah itu terlalu sedikit.

Menteri pertahanan Jerman Boris Pistorius
Menteri pertahanan Jerman Boris PistoriusFoto: Marijan Murat/dpa/picture alliance

Meningkatkan pendaftaran dan tingkat kelulusan di Bundeswehr

Angkatan bersenjata Jerman menargetkan sekitar 203.000 anggota militer untuk tahun 2031. Tetapi menteri pertahanan Boris Pistorius mengatakan, target ini masih perlu ditinjau lagi, karena tidak realistis untuk saat ini.

Minggu lalu, pemerintah Jerman sudah mengambil serangkaian tindakan dalam upanya meningkatkan jumlah perempuan yang bertugas di militer.

Masalahnya, angkatan bersenjata Jerman juga mengalami krisis dengan banyaknya peserta pendidikan militer yang tidak menyelesaikan pendidikannya alias "putus sekolah". Tingkat putus sekolah ini mencapai 30%.

"Itu banyak berhubungan dengan ekspektasi, dengan manajemen ekspektasi, mungkin dengan kesalahpahaman, dan dalam kasus individu juga dengan tuntutan yang berlebihan," kata menhan Boris Pistorius.

Dia menyarankan iklan yang lebih realistis untuk Bundeswehr, dan menghindari iklan yang tampak seperti "film Mission Impossible", atau referensi ke film-film Hollywood.

Work-Life-Balance dan demografi Jerman yang menua

Bundeswehr tahun lalu meluncurkan kampanye iklan dengan citra baru, tetapi kampanye itu dikritik karena dinilai terlalu berlebihan. Banyak poster dan video misalnya menampilkan jet tempur, pasukan terjun payung, kapal selam, dan peran peralatan spesial lainnya, yang hanya dapat digunakan oleh sebagian kecil rekrutan.

Boris Pistorius mengatakan, generasi muda masa kini lebih memprioritaskan keseimbangan kehidupan kerja atau Work-Life-Balance. Selain itu, populasi yang menua di Jerman juga menjadi masalah dalam perekrutan militer, karena angkatan bersenjata biasanya merekrut orang sejak usia muda, bukan saat mereka sudah tua. "Pada tahun 2050, kita akan memiliki 12% lebih sedikit orang dalam kelompok usia 15-24 tahun," kata Boris Pistorius.

Militer Jerman juga perlu memodernisasi fasilitasnya. Bulan Maret lalu, pejabat khusus parlemen untuk urusan Bundeswehr Eva Högl, mengatakan bahwa perlengkapan di barak-barak militer berada dalam "keadaan yang menyedihkan". Dia melaporkan, di beberapa tempat tinggal pasukan bahkan tidak ada Wi-Fi dan hanya sedikit toilet yang berfungsi.

hp/as (dpa, AFP)