1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Mesir: Dukung Kami Dengan Demo Besar

24 Juli 2013

Kepala militer Mesir, hari Rabu (24/7) menyerukan kepada para pendukungnya agar menggelar demonstrasi besar untuk menyuarakan dukungan mereka bagi tentara dan polisi untuk mengakhiri “kekerasan” dan “terorisme.”

https://p.dw.com/p/19Dc8
Foto: Reuters

Jenderal Abdel-Fattah el-Sissi, saat berpidato di acara wisuda kadet militer, mendesak masyarakat Mesir untuk turun ke jalan pada hari Jumat, sambil mengatakan bahwa massa yang besar akan memberinya “mandat” dan sebuah “perintah” untuk melakukan hal “penting” memerangi pertumpahan darah yang telah membunuh puluhan orang sejak militer menggulingkan Presiden Mohamad Mursi tiga pekan lalu.

“Pada hari Jumat, semua orang Mesir yang jujur dan terhormat harus keluar. Keluar dan mengingatkan seluruh dunia bahwa kalian mempunyai sebuah keinginan memecahkan masalah kalian sendiri,“ kata el-Sissi. “Tolong, pikul tanggung jawab bersama-sama saya, tentara anda dan polisi serta tunjukkan besarnya ketabahan anda dalam menghadapi apa yang terjadi.“

Sejak Mursi terguling, telah terjadi eskalasi tajam dalam serangan yang dilakukan kelompok militan Islam atas pasukan keamanan di semenanjung Sinai. Terjadi juga bentrokan maut antara lawan dan pendukung Mursi yang meninggalkan korban tewas puluhan jiwa dan telah memicu kekhawatiran bahwa lingkaran kekerasan ini tidak akan bisa dikendalikan.

Permintaan El-Sissi atas mandat ini muncul seiring seruan kepada militer dan polisi untuk bertindak menyelamatkan Negara agar tidak terjerumus dalam perang saudara.

Dukungan kelompok muda

Sementara itu, gerakan kaum muda berpengaruh yakni Tamarud, telah menyatakan mendukung seruan militer untuk menggelar aksi besar-besaran pada hari Jumat.

“Kami menyerukan kepada rakyat untuk turun ke jalan pada hari Jumat untuk mendukung angkatan bersenjata, yang kami dukung dengan senang hati untuk memainkan peran mereka memerangi kekerasan dan terorisme yang dilakukan Ikhwanul Muslimin,“ kata pemimpin Tamarud Mahmoud Badr.

Tamarud adalah gerakan yang berada di belakang protes besar menentang Mursi sebelum akhirnya militer menggulingkan presiden Islamis tersebut pada 3 Juli lalu.

Sementara, pemimpin senior Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa para pendukung presiden terguling itu tidak akan terintimidasi oleh seruan komandan militer untuk menggelar demonstrasi besar menandingi aksi kelompok Islamis tersebut.

“Ancaman anda tidak akan mencegah jutaan orang untuk melanjutkan protes,” kata Essam al-Erian dari Ikwanul Muslimin dalam pernyataan di halaman Facebooknya.

Kudeta yang menggulingkan Mursi diikuti demonstrasi massal selama empat hari oleh jutaan orang yang menuntut agar presiden dari kelompok Islamis itu mengundurkan diri.

Para pendukung Mursi berkeras bahwa ia harus dikembalikan ke jabatannya, dan menyebut penggulingan Mursi sebagai kudeta atas demokrasi. Presiden dari kelompok Ikhwanul Muslimin itu tercatat sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis, tapi para musuhnya menganggap, selama satu tahun berkuasa Mursi cenderung memusatkan kekuasaan di tangan dirinya dan kelompok Islamis pendukungnya yakni Ikhwanul Muslimin.

ab/hp (rtr,dpa,ap)