1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Minyak Tumpah Setelah Tabrakan Kapal di Selat Singapura

25 Mei 2010

Upaya pembersihan tengah dilakukan setelah sebuah kapal tanker di lepas pantai Singapura menumpahkan sekitar 15.000 barrel atau 2.000 metrik ton minyak mentah.

https://p.dw.com/p/NWI6
Sebuah kapal tanker di pelabuhan Singapura, salah satu kawasan tersibuk untuk lalu lintas kapal.Foto: AP

Tangki kargo kapal tanker berbendera Malaysia bocor akibat tabrakan dengan kapal angkutan asal St. Vincents dan The Grenadines hari Selasa (25/5). Otoritas pelabuhan Singapura menjelaskan lokasi tabrakan sekitar 13 kilometer lepas pantai Timur Singapura. Tidak ada korban jiwa, dan hingga kini lalu lintas ke pelabuhan Singapura yang selalu padat tidak mengalami gangguan.

Tim darurat terus berusaha menyumbat kebocoran dan menyedot tumpahan minyak. Belum jelas apakah tumpahan minyak telah bergerak meluas kearah tiga negara yang mengapit Selat Singapura, yakni Singapura, Malaysia dan Indonesia. Namun seorang pengamat memberikan pendapatnya dalam wawancara dengan kantor berita AFP

“Tumpahan minyak dapat merusak lingkungan, namun reaksi cepat tim darurat akan mampu mengurangi kerusakan. Menurut saya akan bisa teratasi, jumlah tumpahan minyak tidak akan berdampak besar.”

Sementara juru bicara perusahaan pemilik tanker Malaysia Paul Lovell mengumumkan, kapal tanker Bunga Kelana 3 mengangkut 40 persen minyak kondensasi dan 60 persen minyak mentah. Tabrakan merobek sisi kiri kapal sebesar 10 meter saat tengah melaju dari Timur ke Barat di selat Singapura. Saat ini oil boom atau semacam sendok pengambil busa telah ditempatkan untuk menahan tumpahan minyak agar tidak meluas.

Carissa Paramita
Editor: Hendra Pasuhuk