1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mode Dan Sumbangan Darah

22 Maret 2011

Adakah korelasi antara mode dan donor darah? Dutch Communications Group berhasil mengomunikasikan donor darah melalui mode.

https://p.dw.com/p/10eqS
Foto: Fotolia/Wilm Ihlenfeld

Seperti kebanyakan negara-negara Eropa, Belanda memiliki populasi lanjut usia dan itu berpengaruh pada persediaan darah di bank darah Belanda. Kini, penting bagi kaum muda untuk mendonorkan darah mereka dan langkah inisiatif yang digunakan untuk menarik minat kaum muda menjadi donor darah adalah melalui bahasa yang paling dimengerti oleh kaum muda yakni mode.

Pada ajang Amsterdam Fashion Week tahun lalu, ada sebuah pertunjukan yang jauh dari gemerlap dan kemewahan pertunjukan mode. Pertunjukan itu membawa pesan khusus yang cukup melenceng dari kemilau dunia rancang busana. Dari 48 perancang kandidat, 18 perancang muda Belanda terpilih menampilkan koleksi mereka yang bertujuan menimbulkan kesadaran tentang kurangnya donor darah di negara tersebut.

Para perancang itu sepakat menjalankan proyek yang disebut Red Rail. Sebuah proyek terkait dunia mode yang digunakan mereka untuk mengartikulasikan isu donor darah. Jasmijn Andringa, pimpinan yayasan Stichting Nobel, yayasan yang berdiri di balik inisiatif itu menjelaskan, "Reaksi luar biasa yang tidak saya duga. Orang-orang sangat antusias menonton pertunjukannya dan bicara tentang busananya. Sangat bagus."

Deutschland Schweden schedisches Design bei der Berliner Modewoche Camilla Norrback
Foto: picture alliance/dpa

Stichting Nobel, sebuah lembaga pakar hubungan komunikasi mengorganisasi kampanye berfokus pada isu-isu sosial seperti betapa pentingnya mendonorkan darah. Mereka mendorong perancang muda Belanda untuk menampilkan baju rancangan mereka yang kemudian diundi bagi para pendonor darah baru.

Barbara van der Zanden, salah satu perancang yang terpilih mengatakan, "Berkelebat gambar darah yang menetes bila saya berpikir tentang darah. Jika ada sebuah kolam air dan tetesan itu jatuh ke dalamnya, kamu melihat permukaan air yang beriak. Riakan itu berbentuk lingkaran yang kian meluas dan itulah yang saya tunjukkan pada blus rancanganku mulai dari bagian lingkar leher hingga pinggang. Itu juga motif di celana rancanganku.'

Akibat laju populasi lanjut usia, bank darah di Belanda kehilangan 10 persen pertahunnya dari sekitar 400 ribu pendonor darah. Mereka yang paling tidak mempunyai minat menyumbangkan darah adalah mereka di kelompok umur antara 15 sampai 24 tahun. Kurang dari sepertiga dari kelompok umur itu yang pernah menyumbangkan darah mereka. Maka kampanye menjadi penting agar tiap tahun dapat direkrut 40 ribu orang sebagai donor darah baru.

Jasmijn Andringa menegaskan, "Menurunnya donor darah karena mereka di usia antara 18 sampai 35 tahun yang disebut kaum muda, tidak menjadi donor. Atau hanya sedikit saja dari mereka yang menjadi donor. Nah untuk memasukkan topik donor darah ini dalam referensi kaum muda itu, harus ada sesuatu yang menarik bagi mereka dan mode adalah sesuatu yang menarik dalam kelompok umur itu. Mode bisa menjadi media untuk menyampaikan cerita diperlukannya donor darah dan saya pikir kami berhasil."

Blutkonserven Blutspende Blut
Sumbangan darahFoto: AP

102 orang menjadi anggota baru proyek Red Rail. Kampanye kesadaran menjadi donor darah itu di mulai bulan Juli tahun lalu dan berakhir dalam bulan Maret ini dengan 20 donor darah baru yang beruntung membawa pulang baju-baju dari pertunjukan mode pakaian itu yang harganya bisa mencapai 400 Euro.

Walau hanya sekitar ratusan orang dari 16 juta penduduk Belanda yang akhirnya bergabung sebagai donor darah baru, organisator acara ini mengatakan, mereka sukses. Tujuan utama mereka adalah menarik perhatian khalayak ramai akan isu donor darah. Lebih dari 300 ribu orang mengunjungi laman internet mereka dan mereka berencana mengorganisasi kampanye Red Rail serupa di Amerika dan di Jerman.

Cintia Taylor / Rara Tauchmann
Editor: Edith Koesoemawiria