1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Moskow Tenang namun Tegang

5 Maret 2012

Terpilihnya Vladimir Putin sebagai presiden dibayangi dugaan manipulasi. Pihak oposisi direncanakan akan menggelar demonstrasi di Moskow.

https://p.dw.com/p/14EwI
Vladimir Putin
Foto: Reuters

Vladimir Putin memenangkan pemilihan presiden Rusia dengan suara mutlak. Akan tetapi tampaknya Putin belum merasa tenang dengan kemenangannya ini. Minggu malam (04/03) saat Putin merayakan kemenangan bersama pendukungnya, penjagaan di kota Moskow diperketat. Ribuan polisi menjaga gedung Kremlin, Lapangan Merah dan beberapa jalan utama di Moskow. Kendaraan berat juga tampak di sekitar gedung Komisi Pemilihan Umum, saat hasil penghitungan awal diumumkan.

Apakah Pemilu Berjalan Bersih?

Menurut laporan, duapertiga dari 110 juta pemilih memberikan suaranya bagi Putin. Citranya sebagai penguasa telah membuat banyak warga Rusia kembali memilihnya. „Saya memilih dia karena dia adalam pemimpin yang kuat,“ dikatakan seorang perempuan lanjut usia di Moskow. Tidak seorangpun yang meragukan bahwa Putin merupakan politisi paling populer di negeri ini. Tapi apakah pemilu kali ini telah berjalan secara bebas, adil dan bersih, seperti yang dikatakan Putin di depan pendukungnya?

KP-Vorsitzende Gennadi Sjuganow bei einer Demonstration in Moskau
Ketua Partai Komunis Gennady ZyuganovFoto: picture-alliance/dpa

Pihak oposisi menuduh Putin telah melakukan kecurangan. Pemilu ini tidak sah, dikatakan Ketua Partai Komunis Gennady Zyuganov, yang menurut keterangan resmi meraih sekitar 20 persen suara. Seluruh aparat negara hanya bekerja dan mendukung satu kandidat, yaitu Putin. Gennady Zyuganov dan pendukungnya melaporkan terjadinya banyak pelanggaran.

Puluhan ribu warga Rusia berpartisipasi sebagai pengamat pemilu, seperti misalnya Yakov Lifshitz. Pengusaha muda asal Moskow ini juga melihat adanya kejanggalan. „Dalam daftar, nama beberapa pemilih ditandai. Kami melaporkannya kepada ketua komisi dan penandaan tersebut dihapus.“

Dilaporkan Terjadinya Ribuan Pelanggaran

Penandaan di daftar pemilih, bukanlah satu-satunya pelanggaran yang dilaporkan dalam pemilu. Bahkan sebelum pemungutan suara dimulai, di beberapa TPS kartu suara sudah dimasukkan ke dalam kotak suara, seperti yang terekam kamera web, yang untuk pertama kalinya dipasang dalam pemilu kali ini. Demikian dikatakan Elena Bytschkova dari koalisi masyarkat sipil „Bagi Pemilu Adil“.

Russland Wahlen Moskau Jakow Lifschiz Wahlbeobachter in Moskau
Yakov Lifshitz, salah seorang pengamat pemiluFoto: DW/R.Goncharenko

Juga pengamat dari organisasi non pemerintah Golos melaporkan telah terjadinya beberapa penyimpangan. Dibandingakan dalam pemilu parlemen bulan Desember 2011, kecurangan yang dilakukan sekarang lebih sulit terlihat. Kasus yang banyak terajadi adalah di mana pemilih bisa memberikan suara beberapa kali. Menanggapi laporan adanya penyimpangan, Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat mengatakan, “Mereka hanya mempromosikan diri dan membuat kebisingan.“

Protes Hari Senin

Setelah pemilu berakhir, ketegangan meningkat di ibukota Moskow. Hari Senin (04/03), direncanakan akan digelar demonstrasi besar, dikatakan gerakan „Bagi Pemilu Adil“, yang dalam beberapa bulan terakhir telah menggalang demonstrasi dengan pita putih sebagai simbol.

Protestaktion der russischen Opposition Für faire Wahlen
Aksi demonstrasi kelompok "Bagi Pemilu Adil"Foto: DW

Aksi demonstrasi ini terutama memiliki arti simbolis, dikatakan beberapa pakar di Moskow. Demonstrasi ini akan menunjukkan, apakah setelah pemilu warga juga diperbolehkan untuk melakukan protes damai atau tidak. Akan tetapi satu revolusi seperti yang terjadi di Ukraina tidak akan terjadi di Rusia, seperti yang telah dinyatakan berulang kali oleh para petinggi politis dan pejabat Rusia. Wakil menteri dalam negeri bahkan mengancam akan menindak tegas mereka yang memanfaatkan izin demonstrasi untuk melakukan aksi yang tidak sah.

Bakal Presiden Vladimir Putin sudah menunjukkan akan melakukan tindakan keras terhadap para demonstran. Sesaat sebelum pemilu digelar, Putin menuduh rencana pembunuhan terhadapnya, dimanfaatkan pihak oposisi untuk memperpanas situasi. Banyak warga Moskow menghawatirkan, protes damai akan dapat berubah menjadi aksi kekerasan, jika demosntran bentrok dengan pasukan keamanan.

Bentrokan dikhawatirkan akan terjadi terutama di sekitar Taman Lubianka, di mana bermarkas dinas rahasia Rusia FSB. Pihak berwenang telah melarang segala bentuk demonstrasi di sekitar wilayah ini. Akan tetapi sekelompok aktivis sayap kiri merencanakan akan tetap menggelar protes di sana. Setelah pemilu berakhir, suasana di kota Moskow tetap mencekam.

Roman Goncharenko/Yuniman Farid

Editor: Hendra Psuhuk