1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

130711 Murdoch Rückzieher

14 Juli 2011

Meski tabloid ditutup, Inggris tetap gelar penyidikan kasus penyadapan. Sementara imperium global Murdoch pertahankan 39% saham BSkyB, yang sudah dimilikinya.

https://p.dw.com/p/11vBf
Rupert MurdochFoto: picture alliance / dpa

Bagi Rupert Murdoch, hari-hari getir usai terbongkarnya skandal penyadapan ilegal tabloid „News of the World“ di Inggris, masih diwarnai berita positif. Upayanya membatasi kerugian dengan langsung menutup tabloid itu, memang terpaksa diikuti pembatalan mengambil alih sepenuhnya satelit pemancar Inggris "BSkyB". Namun di pasar bursa Australia, harga saham perusahaan media News Corporation yang dimilikinya melejit naik 3 persen hari Kamis (14/07), menyusul keputusan itu. Tampaknya, kerugian finansial yang dialaminya akan berhasil dibatasi.

News Corporation Rupert Murdoch BSkyB
Markas News Corporation di New YorkFoto: picture alliance / dpa

Di pihak lain, citra warga Amerika asal Australia itu tidak akan dengan mudah membaik. Di Australia, Perdana Menteri Julia Gillard mengecam tindak kriminal anak perusahaan grup-Murdoch itu dan mengancam akan meninjau keabsahan seluruh kepemilikannya. Sementara di Inggris, penyadapan terhadap keluarga kerajaan, politisi dan bahkan korban-korban kriminalitas telah membangun front luas penentang. Di depan parlemen Inggris hari Rabu (13/7), Perdana Menteri, David Cameron menegaskan, "Saya berpendapat, perusahaan itu tidak perlu memikirkan peleburan atau pengambilalihan, melainkan berkonsentrasi untuk membenahi kandangnya.“

Keberangan Cameron bisa dimengerti. Sejak terungkapnya skandal penyadapan ini pekan lalu, pemerintah Inggris menghadapi tekanan besar karena sebelumnya mempromosi kerjasama dengan Murdoch. Padahal nyatanya kini, praktek-praktek perusahaan itu dipertanyakan. Sementara saingan politiknya, Ed Milliband, ketua partai Buruh yang beroposisi melihat peluang dan mendesak Cameron, agar menggelar penyidikan publik. Tuntutan yang dipenuhi oleh Cameron. Dikatakannya hari Rabu, penyidikan independen itu akan dipimpin Lord Justice Leveson, seorang hakim yang memiliki kewenangan luas, "Ia berwenang memanggil saksi, reporter, perusahaan media, polisi dan politisi dari semua partai untuk ditanyai dan memberikan kesaksian di bawah sumpah.“

Großbritannien Abhörskandal Pressekonferenz Premierminister David Cameron in London
Perdana Menteri Inggris David Cameron di LondonFoto: dapd

Perdana Menteri Cameron menyadari, terbongkarnya kasus ini telah mencemar pandangan publik terhadap politik. Tak hanya di parlemen, masyarakatpun mendesak agar seluruh jajaran atas perusahaan media News Corporation, termasuk Rupert Murdoch dan putranya ditanyai oleh Komisi Penyidikan.

Cameron juga mengakui bahwa hubungan antara pers dan media kini sudah terlalu erat dan menjadi tidak sehat. Lebih parah lagi menurutnya, terkadang hingga masalah pencitraan politisi diberi prioritas lebih besar daripada penyelesaian masalah sebenarnya. Meski begitu dikatakannya, kalangan politik dan media akan tetap memiliki saling ketergantungan, karena dalam sebuah demokrasi pemerintah perlu selalu memberikan penjelasan. Dan itu hanya bisa dilakukan lewat media.

Selain bertugas mengklarifikasi lingkup kasus penyadapan dan siapa yang bertanggung jawab, Hakim Leveson akan diminta sarannya untuk menetapkan aturan baru mengenai hubungan kalangan politisi dengan media.

dpae/rtr/Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk