1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Musharraf Menyerah!

19 April 2013

Kepolisian Pakistan menangkap bekas presiden Pervez Musharraf hari Jumat (19/4) dan mengajukannya ke pengadilan atas tuduhan sejumlah kejahatan yang diduga dilakukan bekas penguasa militer itu.

https://p.dw.com/p/18J6s
Foto: Reuters

Rekaman televisi menampilkan Musharraf yang ditemani sejumlah polisi berseragam menuju pengadilan Islamabad.

Sehari sebelumnya, hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan. Polisi menangkap Musharraf Kamis malam, setelah ia kabur secara dramatis dari pengadilan, sesaat setelah hakim mengeluarkan perintah penangkapan.

Dalam sebuah pesan melalui status Facebook, Musharraf menyebut tuduhan atas dirinya lebih bermotivasi politik.

Banding ke Mahkamah Agung

Qamar Afzal, pengacara Musharraf mengatakan, kliennya secara sukarela datang ke pengadilan. Afzal mengatakan bahwa dirinya telah meminta pengadilan agar memerintahkan polisi untuk tidak menempatkan bekas orang kuat itu di penjara melainkan sebagai tahanan rumah. Musharraf telah kembali ke kediamannya setelah dengar pendapat singkat di pengadilan, tambah Afzal.

“Pagi ini bekas presiden Pervez Musharraf menyerah di hadapan hakim pengadilan,” kata Afzal.

Pengacara Musharraf lainnya Ahmad Raza Kasuri, mengatakan bahwa timnya akan banding ke Mahkamah Agung untuk membatalkan perintah penangkapan.

“Sekarang saya akan ke Mahkamah Agung untuk mendaftarkan permohonan melawan perintah penangkapan,” kata Kasuri.

Tiga Dakwaan

Musharraf, yang merupakan bekas pimpinan militer yang berkuasa di Pakistan tahun 1999-2008,  kembali ke negaranya bulan lalu setelah hampir empat tahun mengasingkan diri dan berharap akan bisa ikut dalam pemilihan umum bulan depan.

Tapi upayanya untuk mencalonkan diri ditolak oleh pejabat pemilihan umum dan kini ia harus berjuang melepaskan diri dari tuntutan hukum atas dirinya terkait apa yang ia lakukan ketika berkuasa.

Ia kini menghadapi tiga dakwaan di pengadilan berbeda. Dakwaan pertama terkait keputusannya yang kontroversial saat memecat para hakim senior termasuk kepala Mahkamah Agung Pakistan dan menetapkan tahanan rumah atas mereka ketika memberlakukan keadaan darurat tahun 2007.

Dakwaan kedua terkait dugaan konspirasi pembunuhan atas pemimpin oposisi Benazir Bhutto, di mana Musharraf didakwa tidak memberikan perlindungan memadai dan menyebabkan pemimpin oposisi itu tewas terbunuh dalam sebuah serangan bunuh diri tahun 2007. Terakhir, ia didakwa bertanggungjawab atas pembunuhan pemimpin pemberontak Baluchistan selama operasi militer tahun 2006.

ab/hp (tr/dpa/afp)