1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nürnberg Anugrahkan Penghargaan HAM bagi Soltani

5 Oktober 2009

Aktivis hak asasi Iran Soltani menerima penghargaan HAM dari kota Nürnberg yang diberikan setiap dua tahun. Namun ia tidak bisa menerima sendiri penghargaan itu karena dikenai larangan bepergian oleh pemerintah Iran.

https://p.dw.com/p/Jy35
Abdolfattah Soltani

Penyerahan penghargaan HAM Nürnberg tahun 2009 ini berlangsung dalam situasi khusus. Aparat keamanan Iran di lapangan terbang menyita dokumen perjalanan Abdolfattah Soltani sehingga aktivis hak asasi itu tak bisa bepergian. Walikota Nürnberg Ulrich Maly sangat berang atas tindakan ini dan mengungkapkannya di atas mimbar kepada 850 tamu upacara penyerahan. "Kita akan dan ingin menjadikan acara ini sebagai demonstrasi bagi kebebasan, para hadirin. Bagi kebebasan Soltani dan demokrasi di Iran.“

Bersama empat pengacara lainnya, Abdolfattah Soltani mendirikan Pusat bagi Pembela Hak Asasi, di Teheran. Selama berpuluh tahun Soltani mewakili tahanan politik di Iran. Karena ia bersikeras membeberkan bahwa sejumlah kliennya disiksa di penjara, Soltani sendiri kemudian dipenjara. Agustus tahun ini ia dibebaskan dengan membayar uang jaminan dalam jumlah besar. Pada upacara penyerahan hadiah di gedung opera Nürnberg hari Minggu (05/10), istri Soltani, Masoumeh Dehgan, mewakili pria 55 tahun itu menerima uang hadiah sebesar 15.000 Euro atau sekitar 200 juta rupiah.

Pihak penyelenggara juga memutar rekaman telepon sambutan dari Soltani. Ia mengatakan, di Afrika, Asia, juga di Barat, orang tak bersalah dijebloskan ke penjara dan martabat manusia dilanggar. Soltani mengajak bergandengan tangan dalam upaya menyembuhkan penderitaan tersebut dan bagi penyebaran budaya internasional hak asasi manusia. Kita kemudian bisa menyanyikan lagu pembebasan dari diskriminasi, kekerasan dan tirani dan merayakan perdamaian serta keadilan, tambah Soltani.

Kontribusi Nürnberg dalam hak asasi manusia berkaitan dengan sejarah kota itu selama masa kekuasaan Nazi. Sekitar 70 tahun silam, Nazi memobilisasi ratusan ribu penduduk untuk memeriahkan kongres partai setiap tahunnya. Selian itu, di Nürnberg diumumkan hukum ras yang menyebabkan warga Yahudi di seluruh Jerman kehilangan hak-hak dasar sebagai warganegara.

Warisan ini menyebabkan kota Nürnberg merasa terikat pada penegakan hak asasi dengan cara khusus. Salah satu isyarat yang bisa dilihat adalah pemberian penghargaan HAM Nürnberg yang diberikan setiap dua tahun, kepada orang yang memperjuangkan hak asasi dengan taruhan resiko keselamatan pribadi. Mereka yang menghadiri upaya penyerahan yakin, penghargaan ini ikut mendukung hak asasi manusia di Iran.

Selain penyerahan penghargaan, diselenggarakan pula konser musik, rangkaian diskusi dan festival film hak asasi yang mempertunjukkan sekitar 80 film.

Ulrike Lefherz/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid