1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nama Presiden Dicatut, Netizen Ikut Ribut

19 November 2015

Soal dugaan percaloan kontrak PT Freeport Indonesia menyeret nama Presiden Jokowi dan wakilnya, Jusuf Kalla. Di Twitter kasus ini juga ramai dibahas.

https://p.dw.com/p/1H8lv
Foto: Reuters/Antara Foto/Y. Mahatma

Senin (16/11/15), Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto, nama yang diduga dibalik inisial SN, kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Laporan ini terkait dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam lobi perpanjangan kontrak perusahaan tambang PT Freeport.

Namun terdapat perbedaan antara keterangan Sudirman Said dengan Setya Novanto terkait pertemuan ini. Novanto mengakui digelarnya beberapa pertemuan dengan pejabat Freeport. Namun ia menyanggah telah mencatut nama Presiden Jokowi dan wakilnya, Jusuf Kalla.

Perbedaan pernyataan antara Sudirman Said dan Setya Novanto soal pertemuan dengan petinggi PT Freeport Indonesia menimbulkan pro kontra dan mengundang pertanyaan siapa yang berkata benar dan siapa yang berbohong.

Ada juga yang menganggap bahwa kegaduhan ini sebenarnya disulut untuk kepentingan PT Freeport.

Dan juga bahwa perseteruan antara pejabat Indonesiaini menguntungkan Freeport

Sementara itu, tuntutan agar Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR semakin gencar. Dalam waktu kurang dari 24 jam, satu petisi online di Change.org "Pecat Ketua DPR Setya Novanto" sudah ditandatangani oleh lebih dari 34.000 orang. Tuntutan pengunduran diri ini diajukan karena Setya Novanto dituding telah melanggar kode etik sebagai anggota parlemen setelah mengaku bertemu dengan petinggi PT Freeport Indonesia.

yf/as (twitter)