1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Narkoba Jadi Masalah Besar di Punjab

Murali Krishnan21 Maret 2013

Negara bagian Punjab di India menghadapi krisis penggunaan narkoba. Menurut penelitian, lebih dari setengah rumah tangga di kawasan pedesaan punya sedikitnya satu pecandu narkoba.

https://p.dw.com/p/181RI
A picture made available on 01 May 2009 shows poppy fields in Kunduz, northern Afghanistan, 30 April 2009.
Ladang opium di AfghanistanFoto: picture-alliance/dpa

Penyalahgunaan obat bius bukan masalah baru. Tapi dalam beberapa bulan terakhir, masalah narkoba sudah begitu meluas dan mengancam masa depan generasi remaja di Punjab, India. Narkoba mengancam kesehatan fisik maupun mental para remaja.

Dari heroin dan opium sampai campuran yang lain, campuran sirup obat batuk sampai alkohol, semuanya mudah sekali didapat. Jumlah remaja yang menjadi pecandu obat bius meningkat tajam.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Sosial untuk Perempuan dan Anak-anak, 67 persen keluarga di daerah pedesaan punya satu anggota keluarga yang kecanduan narkoba. Lebih buruk lagi, setiap minggu ada paling sedikit satu orang yang meninggal karena overdosis.

Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa kebanyakan pecandu obat bius berada dalam kelompok usia 16 sampai 35 tahun. Ini berarti, kelompok itu merupakan kelompok yang paling rentan kecanduan narkoba.

”Jika kita tidak melakukan sesuatu dengan masalah ini, satu lapisan generasi muda akan menjadi generasi yang hilang. Sampai sekarang, tidak ada kemauan politik dan kesadaran untuk melakukan kampanye mengatasi penyalahgunaan obat bius,” kata P. D. Garg, seorang dokter di rumah sakit pemerintah Guru Nank Dev kepada Deutsche Welle (DW).

Garg setiap hari menerima sedikitnya 30 pasien kecanduan narkoba setiap hari. Ia mengaku kaget dengan kenaikan jumlah pecandu yang begitu cepat. ”Banyak keluarga yang hancur karena masalah narkoba dan saya tidak melihat trend ini akan terhenti. Hampir seluruh Punjab seperti berada dalam cengkeraman gurita narkoba”, kata Garg.

Masa Depan Suram

Dr. Hardeep Singh yang bekerja di sbeuah rumah sakit swasta menjelaskan, jika masalah narkoba tidak bisa diatasi, maka kasus HIV/AIDS juga bisa meningkat karena penggunaan alat suntikan.

Intensive foot patrol carries on along the border with Pakistan but drugs still manage to find their way in to Punjab. Bild: DW/Murali Krishnan, März 2013
Patroli di perbatasan India-PakistanFoto: DW/Murali Krishnan

Singh juga menyatakan bahwa jumlah pasien narkoba memang meningkat. ”Masalah kecanduan obat ini terus meningkat dan sudah mencapai tingkat yang mencemaskan. Terutama di kawasan perbatasan di Punjab, yang juga mencakup daerah Pakistan. Kalangan muda, yang diharapkan bisa melanjutkan bisnis pertanian, sekarang terperangkap dalam lingkaran setan ini”, kata Singh kepada DW.

Heroin adalah obat bius yang paling menimbulkan kecemasan. Karena situasi keamanan di Afghanistan tetap buruk dan makin banyak tanaman opium, penyelundupan di daerah perbatasan juga makin meluas. Selain itu, penyebaran obat bius di kalangan remaja juga terorganisasi makin baik.

Kementerian Dalam Negeri dan aparat keamanan India tahun lalu terkejut ketika aparat di Punjab berhasil menyita narkoba dalam jumlah besar di kawasan perbatasan. Menurut pejabat setempat, ada 275 kg obat bius yang berhasil disita. Ini menunjukkan bahwa permintaan obat bius di Punjab meningkat.

”Sindikat penyelundup di sepanjang perbatasan selalu mencari cara baru untuk menyelundupkan obat bius. Jadi kami harus selalu selangkah lebih cepat. Kami berusaha melakukan yang terbaik, tapi saya tahu, ini masalah serius,” kata J. S. Prasad, komandan pasukan perbatasan dalam pembicaraan dengan DW.

Masalah narkoba di Punjab sekarang sudah menjadi masalah nasional di India. Untuk meredam masalah ini, pemerintah India harus mencermati persoalannya dengan serius.