1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nasib Penghuni "Tetap" Kamp Pengungsi

9 Mei 2012

Jutaan warga Palestina tinggal sejak puluhan tahun di kamp pengungsi di sekitar Israel. Proyek PBB membantu mereka menjalani hidup lebih baik.

https://p.dw.com/p/14sTf
Foto: UNRWA

Ziad Hamouz adalah seorang warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsi Fawwar di Tepi Barat. Ia tengah berada di Berlin, karena di ibukota Jerman tengah berlangsung pembukaan pameran tentang kamp pengungsi Palestina. Pemeran ini memperkenalkan proyek badan bantuan pengungsi PBB, UNRWA, yang mendukung perbaikan kondisi kelangsungan hidup sehari-hari di kamp. Karena Jerman adalah negara yang paling mendukung proyek tersebut, pameran dimulai di sini. Selanjutnya, pameran juga digelar di negara-negara Arab.

"Saya lahir dan dibesarkan di kamp Fawwar", ujar Ziad Hamouz, "dan tidak ada orang yang tidak mencintai tempat dimana ia dibesarkan." Namun, hidup di kamp sulit dan ia berharap adanya perbaikan. Hamouz adalah satu dari 5 juta warga Palestina yang tinggal di 58 kamp yang tersebar di Yordania, Suriah, Libanon, Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Di banyak kamp, jumlah pengungsi setelah perang tahun 1948 lima kali lipat lebih banyak, namun luas lahan tetap. Karena itu lahan mulai dikosongkan untuk menambah kamp. Lima tahun lalu, UNRWA mulai bekerja sama dengan penduduk untuk merencanakan perbaikan dan menerapkannya.

Penduduk akhirnya boleh terlibat

Kamp Nahr El Bared dengan 30.000 jiwa memulainya. Kamp ini hancur oleh perang tahun 2007. Setelah itu, berbagai pendapat muncul tentang pembangunan kembalinya, ujar komisaris UNRWA Filippo Grandi. Diantaranya, pemerintah Libanon, militer Libanon, dan UNRWA. Hanya pengungsi yang teah menajdi "penduduk" kamp tidak ditanya. Hingga UNRWA mulai melakukannya. Dialog dan workshop diorganisir bagi remaja, kaum tua dan perempuan. Di sana, mereka ditanya apa keinginan dan keperluan mereka. Di kota pengungsi dengan konsep baru, seperti yang ditampilkan pameran di Berlin, kehidupan penduduknya jauh membaik.

Palästinensisches Flüchtlingslager Nahr el Bared Libanon
Kamp Nahr el Bared Oktober 2007Foto: UNRWA

Situasi politik tidak membaik

Satu hal yang tidak akan berubah, kamp pengungsi tetap hanya akan menjadi bagian asing dan tamu di negara bersangkutan. Tidak ada pihak yang bersedia mengintegrasi pengungsi ke dalam masyarakat. Menurut menteri pembangunan Jerman Dirk Niebel, status pengungsi adalah "bagian dari solusi masalah status akhir" antara Israel dan Palestina.

Pimpinan UNRWA Grandi menganggap, "perspektif politik bagi para pengungsi cukup kelam". Karena itu, penting agar setidaknya di dalam kamp mereka mendapat kesempatan untuk bisa hidup secara lebih baik. Karena, "jika mereka tidak merasakan, bahwa mereka terus mendapat dukungan, maka akan ada konsekuensi sangat serius di wilayah yang tidak stabil ini."

Palästinensisches Flüchtlingslager Nahr el Bared Libanon
Kamp pengungsi Nahr el BaredFoto: UNRWA

Peter Stützle / Vidi Legowo-Zipperer