1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO: Pasukan Akan Ditarik sesuai Rencana

19 April 2012

Pertemuan NATO di Brussel, Belgia, dibayangi dengan skandal foto terbaru. Menteri Pertahanan AS berusaha untuk membatasi dampak lebih buruk dari insiden ini.

https://p.dw.com/p/14goz
Foto: dapd

Atas nama Kementrian Pertahanan dan pemerintah AS, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta menyampaikan permintaan maaf atas insiden penistaan yang dilakukan serdadu AS di Afghanistan, seperti terlihat dalam foto dari tahun 2010. Foto tersebut dipublikasian surat kabar Los Angeles Time, menunjukkan seorang serdadu berpose dengan jenazah pemberontak.

“Perilaku yang ditunjukkan dalam foto melanggar semua aturan, terutama melanggar nilai-nilai yang kami miliki. Ini sama sekali tidak mewakili kami, mayoritas pria dan perempuan berseragam yang bertugas di Afghanistan,” dikatakan Panetta setelah pertemuan menteri pertahanan dan luar negeri negara NATO di Brussel, Belgia.

Leon Panetta US Verteidigungsminister
Menhan AS Leon PanettaFoto: Reuters

Panetta berharap bahwa publikasi foto tersebut tidak akan menimbulkan aksi balas dendam di Afghanistan. “Saya tahu, bahwa perang mengerikan dan kejam. Kadang orang muda membuat keputusan bodoh. Saya tidak memaafkan perilaku tersebut. Tapi saya juga tidak menginginkan bahwa insiden ini akan menimbulkan korban lebih banyak di pihak kami dan merusak hubungan dengan warga Afghanistan.”

Pekan yang Sulit

Menurut Panetta, para menteri NATO belum membicarakan skandal terbaru ini dengannya. Namun para diplomat mengatakan, publikasi foto yang dibuat dua tahun lalu ini dilakukan pada waktu yang sangat tidak tepat, saat aliansi pertahanan ini tengah mempertimbangkan bagaimana melanjutkan proses pengambilalihan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan. Panetta berjanji akan mengusut insiden ini dan mengadili mereka yang bertanggungjawab.

NATO Hillary Clinton
Menlu AS Hillary ClintonFoto: dapd

Sehubungan dengan foto skandal dan serangan terbaru Taliban akhir minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS mengatakan, ini merupakan pekan yang sulit di Afghanistan. “Gambaran besar tapi sudah jelas. Transisi berjalan sesuai rencana. Rakyat Afghanistan semakin menginginkan untuk mengurus sendiri masalah keamanan dan masa depan mereka,” dikatakan Hillary Clinton. “NATO sepakat untuk berpegang pada jadwal yang ditetapkan di Lisbon dan untuk terus melanjutkan komitmen selanjutnya di Afghanistan.”

Penarikan Pasukan

Pada KTT terakhir bulan November 2010 di Lisbon, Portugal, NATO telah memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan sampai tahun 2014. Saat itu bahkan sudah tampak ‘kelelahan' yang ditunjukkan, 10 tahun setelah NATO memulai operasi untuk melumpukan Taliban dan Al Qaida. Selain itu, misi internasional yang melibatkan 50 negara ini menghadapi masalah keuangan akibat biaya besar yang harus dikeluarkan untuk misi di Afghanistan. Dalam beberapa tahun terakhir, pasukan ISAF yang dipimpin NATO, harus diperkuat untuk memadamkan pemberontakan di Afghanistan. Ketika Presiden AS Barack Obama mengambil alih kekuasaan dari George W. Bush pada tahun 2009, sekitar 60.000 tentara AS ditempatkan di Afghanistan, kini jumlahnya bertambah menjadi 90.000. Selain itu, 40.000 tentara dari negara lain juga ditempatkan di Afghanistan.

Di Brussel, para menteri pertahanan dan luar negeri anggota NATO kembali menegaskan bahwa sebagain besar dari pasukan ISAF harus meninggalkan Afghanistan hingga tahun 2014. Sampai pertengahan 2013, kemanan di seluruh provinsi Afghanistan akan diserahkan kepada polisi dan militer Afghanistan. Saat ini, keamanan di 40 persen wilayah berada di bawah kendali pasukan Afghanistan. Diharapkan pada awal tahun 2013, bertambah menjadi 75 persen. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta memperkirakan akan datangnya pukulan saat proses transisi berjalan, “Ini adalah perang. Akan timbul kerugian, korban dan serangan seperti dalam beberapa hari terakhir. Tapi kita tidak boleh membiarkan hal ini menghancurkan strategi kita.“

Brüssel Belgien Konferenz Afghanistan NATO Generalsekretär Anders Fogh Rasmussen
Sekjen NAOT Anders Fogh RasmussenFoto: Reuters

Beberapa negara, seperti Kanada, sudah meninggalkan Afghanistan tahun 2011. Belanda sudah menarik pasukan tempur mereka dan hanya menempatkan pasukan untuk misi pelatihan. Tentara Jerman Bundeswehr tengah mempersipakan penarikan diri. Namun tentara Jerman di Afghanistan Utara memikul tanggung jawab untuk mengamankan salah satu jalur utama penarikan pasukan ISAF. Para diplomat memperkirakan, oleh karenanya Bundeswehr masih harus berada di sana sampai jadwal berakhir.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle memperingatkan untuk tidak mengakhiri misi di Afghanistan secara terburu-buru. “Terlalu cepat keluar bukan hal yang tepat. Karena akan memberi kesempatan kepada pemberontak untuk mengambilalih semuanya. Ini juga merupakan ancaman bagi keselamatan kita. Dan penarikan yang dilakukan terlalu lambat juga tidak tepat. Penarikan dan proses penyerahan tanggung jawab harus dilakukan sesuai rencana. Penarikan terlalu dini salah, terlalu lambat juga salah.”

Pertanyaan Terbuka

Amerika Serikat sejauh ini belum mengemukakan rencana konkret penarikan pasukannya. Dihararpakan AS akan menyampaikannya pada pertemuan puncak NATO di Chicago, Amerika, bulan Mei depan. Juga masih belum jelas, kapan Perancis akan menarik pasukannya dari Afghanistan. Siapa yang menjadi presiden Perancis baru dapat diketahui dua minggu sebelum KTT NATO di Chicago digelar. Presiden yang kini berkuasa yang juga bertarung untuk dapat terpilih kembali, Nikolas Sarkozy, berencana untuk menarik pasukan Perancis pada akhir tahun 2013, seperti juga rencana Australia.

Afghanistan Spezial Einheiten der afghanischen Armee
Tentara Afganistan saat upacara wisuda mereka di sebuah pusat pelatihan di dekat kota Kabul, Kamis (05/04/12)Foto: dapd

Akhir tahun 2014, sekitar 350.0000 tentara dan polisi Aghanistan yang dilatih ISAF akan mengambilalih seluruh tanggaungjawab keamanan di Afghanistan. Setelah tahun2014, NATO akan masih tetap terlibat sebagai konsultan dan pelatih, dikatakan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen di Brussel.

Dan setelah tahun 2014, jumlah pasukan Afghanistan akan dikurangi sampai 232.000 anggota. Pembiayaan pasukan Afghanistan berjumlah sekitar 3 milyar Euro pertahun, yang rencanya berasal dari negara-negara yang tergabung dalam ISAF. Namun baru beberapa negara yang telah menyatakan kesediaanya untuk memikul biaya. Masih belum jelas, apakah KTT NATO di Chicago akan memutuskan masalah pembiayaan ini. KTT ini bukanlah konferensi donor, dikatakan Rasmussen. Juga masih belum jelas, apakah NATO dapat menggunakan jalur darat melalui Pakistan untuk mengatur logistik penarikan pasukan. NATO juga harus bernegosiasi dengan pemerintah Afghanistan, bandara dan basis militer mana yang masih akan digunakan oleh pasukan AS.

Bernd Riegert/Yuniman Farid

Editor: Andy Budiman