1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO Tingkatkan Serangan di Tripoli

7 Juni 2011

NATO melancarkan serangan sejak Senin hingga Selasa dini hari (07/06). Sementara itu Sekjen NATO menyatakan, aliansi militer itu bertekad menuntaskan misi di Libya, yaitu melindungi warga sipil.

https://p.dw.com/p/11VdP
epa02748639 Smoke rises above buildings in Tripoli, Libya, early 24 May 2011. At least 12 heavy explosions were heard in the Libyan capital Tripoli early on 24 May. EPA/MOHAMED MESSARA +++(c) dpa - Bildfunk+++
Serangan NATO di TripoliFoto: picture alliance/dpa

Ledakan keras mengguncang ibukota Libya, Tripoli hari Selasa pagi waktu setempat. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menambah serangan udaranya di ibukota Libya. Sejumlah ledakan juga terdengar di Tripoli Senin malam kemarin (06/06). Sementara itu pemberontak berhasil mengambil alih kekuasaan di sebuah kota di Libya barat, serta mendesak tentara penguasa Muammar Gaddafi untuk meninggalkan kota itu.

Serangan di Al Karama

Televisi Libya melaporkan, daerah al Karama menjadi sasaran serangan NATO, yang sudah memulai aksi militer Maret lalu. Televisi Libya kemudian melaporkan, bahwa sebuah stasiun telekomunikasi juga hancur karena bom. Pemberontak mengontrol wilayah timur Libya, juga kota Misrata di bagian barat, dan rangkaian pegunungan di dekat perbatasan dengan Tunisia. Tetapi mereka tidak berhasil maju ke ibukota Tripoli, walaupun NATO melancarkan serangan udara, karena kota itu dijaga pasukan Gaddafi yang memiliki persenjataan lebih lengkap.

The photo released by the US Navy on 13.02.2011 shows an MH-60S Sea Hawk helicopter assigned to the Sea Knights of Helicopter Logistics Support Squadron (HSC) 22, transporting cargo to the Military Sealift command fast combat support ship USNS Arctic (T-AOE 8) during a vertical replenishment with the aircraft carrier USS Enterprise (CVN 65). Enterprise is deployed as part of the Enterprise Carrier Strike Group (CSG) in support of maritime security operations and theater security cooperation efforts in the U.S. 5th and 6th Fleet areas of responsibility. US Military moved forces towards Libya due to the developments there. Photo: U.S. Navy/ Mass Communication Specialist Seaman Jared M. King/Released
Salah satu helikopter yang digunakan untuk seranganFoto: picture-alliance/dpa

Pemberontak menguasai Yafran, yang terletak 100 km di barat daya Tripoli Senin lalu, setelah jet tempur Inggris menghancurkan dua teng dan dua kendaraan militer untuk mengangkut personil, tanggal 2 Juni lalu. Daerah Yafran terletak di atas sebuah bukit. Bagian bawahnya dikuasai tentara yang pro Gaddafi selama lebih dari sebulan, dan digunakan untuk mengepung bagian yang dikontrol pemberontak.

Makanan, air minum dan obat-obatan sekarang tambah berkurang. Ketika ditanya tentang laporan mengenai keberhasilan pemberontak di daerah pegunungan di bagian barat, Wakil Perdana Menteri Khaled Kaim mengatakan kepada wartawan, tentara pemerintah sebenarnya dapat mengambil alih lagi kawasan itu hanya dalam beberapa jam. Tetapi mereka tidak melakukannya, karena tidak ingin warga sipil menjadi korbannya.

Serangan Helikopter Tempur

Akhir pekan lalu, helikopter tempur NATO melancarkan serangan di bagian timur. Helikopter jenis Apache menghancurkan sistem peluncur roket di daerah pantai, di dekat kota Brega. Demikian dinyatakan Departemen Pertahanan Inggris.

NATO Secretary-General Anders Fogh Rasmussen speaks during a media conference at NATO headquarters in Brussels, Wednsday, May 4, 2011. Fogh Rasmussen said Wednesday in Brussels that, although overthrowing Libyan leader Moammar Gadhafi is not one of NATO's military objectives, civilians would be safer if he were gone. (AP Photo/Yves Logghe)
Sekjen NATO, Anders Fogh RasmussenFoto: AP

Berkaitan dengan serangan NATO, Sekretaris Jenderal aliansi militer itu, AndersFogh Rasmussen mengatakan di Brussel, "Pesan kami bagi rakyat Libya jelas. NATO dan mitra-mitranya melindungi kalian. Pesan kami bagi rejim Gaddafi juga jelas. Kami memulai misi ini, dan kami akan menyelesaikannya."

Sebuah sumber dari militer Perancis mengatakan, pesawat terbang Perancis dan helikopternya telah berada di Libya sejak Jumat lalu (03/06), tetapi tidak memberikan perincian lebih lanjut. Hari Senin, pasukan Gaddafi menembakkan roket ke kota Ajdabiya di bagian Timur. Kemudian pertempuran pecah di jalan utama di sebelah barat Ajdabiya. Demikian keterangan pemberontak.

Tidak Berhasil Maju

Pasukan Gaddafi dan pemberontak sudah bertempur berminggu-minggu. Tetapi kedua belah pihak tidak berhasil mempertahankan wilayah kekuasaan di jalan antara Ajdabiya dan Brega, kota minyak yang dikuasasi Gaddafi.

Penggunaan helikopter tempur adalah bagian dari rencana untuk meningkatkan operasi militer guna mencapai tujuan misi di negara itu. Sementara kritikus mengatakan, NATO telah mengambil langkah terlalu jauh dari mandatnya untuk melindungi warga sipil. Senin kemarin, International Crisis Group (ICG) menghimbau pemberotak dan NATO untuk mengusulkan gencatan senjata.

rtre/dpa/Marjory Linardy

Editor: Ayu Purwaningsih