1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NAZI di Perhimpunan

Dirk Kaufmann4 Januari 2013

"Olahraga paling indah di perhimpunan.“ Dengan slogan-slogan semacam itu perkumpulan olah raga menarik anggota. Tapi makin banyak kelompok ekstremis kanan manfaatkan perhimpunan olah raga untuk sebarkan ideologi.

https://p.dw.com/p/17EP3
ARCHIV - Springerstiefel eines Teilnehmers einer Demonstration der rechten Szene, aufgenommen in Dortmund (Archivfoto vom 21.10.2000). Von 160 Neonazis, die seit Januar 2012 in Deutschland auf der Fahndungsliste standen, wurden 46 von Ermittlern geschnappt, berichtet die "Süddeutsche Zeitung" (Ausgabe vom Donnerstag, 15.03.2012) und beruft sich dabei auf Antworten der Bundesregierung auf eine parlamentarische Anfrage der Partei "Die Linke". Foto: Bernd Thissen dpa/lnw +++(c) dpa - Bildfunk+++
Simbol gambar Ekstrem Kanan siap lakukan kekerasanFoto: picture-alliance/dpa

Winfriede Schreiber, ketua badan intelijen di negara bagian Brandenburg di timur Jerman, Rabu (02/01) meminta perhimpunan-perhimpunan olah raga untuk tidak mengabaikan masalah ini. „Olahraga sejak lama memiliki masalah ini, karena memandang dirinya tidak bersifat politis.“ Schreiber memperingatkan, bahwa Neo Nazi „mencoba mempengaruhi kehidupan perhimpunan.“ Mereka ingin memanfaatkan ruangan yang kelihatannya non politis „untuk mempromosikan gerakannya. Mereka menarik orang-orang muda dan membuat mereka membenci demokrasi.“

Justru di kawasan timur Jerman ada banyak proyek yang aktif melawan pemikiran-pemikiran kanan. Termasuk di antaranya „Tim Konsultasi Mobil“ MBT. Tim konsultasi mobil semacam itu ada di beberapa kota, antara lain di Cottbus. Di sana pakar sosial pedagogik Anett Müller bekerja sejak lima tahun. Ia mendapat pengalaman bahwa ekstrim kanan tidak mudah dikenali seperti dulu. „Mereka tampil jauh berbeda dibanding tahun 90-an. Dari tampilan luar makin sulit mengenali mereka.“

GELSENKIRCHEN, GERMANY - JUNE 10: Neo-Nazis demonstrate June 10, 2006 in Gelsenkirchen, Germany. About 200 right-wing National Democratic Party (NPD) members demonstrated in the World Cup host city Gelsenkirchen. (Photo by Ralph Orlowski/Getty Images)
Simbol gambar NeonaziFoto: Getty Images

Godaan Lewat Tokoh yang Dikagumi

Juga ketua dinas intelijen Schreiber melihat bahwa para ekstremis kanan berubah dalam tampilan luarnya. Mereka bukan lagi „mereka yang kalah akibat reunifikasi Jerman“ dan tidak lagi berusaha menonjolkan bahwa mereka termasuk dalam kelompok masyarakat yang termarjinal. Sebaliknya: „Banyak Neo Nazi pada saat ini sukses dalam pekerjaan.“ Banyak yang pengusaha dan menjadi bagian sponsor perhimpunan-perhimpunan dan pelaksana even-even. Terutama yang memprihatinkan bagi Schreiber, bahwa banyak Neo Nazi memiliki hubungan erat dengan perusahaan keamanan (perusahaan jasa security, red.) "Simbiosa ini berbahaya karena mereka menakut-nakuti.”

Juga perilaku para ekstremis kanan saat ini tidak terlalu mencolok. „Mereka tidak masuk ke perhimpunan dan mulai melakukan perekrutan orang-orang. Di sana mereka pada umumnya olahragawan,“ dituturkan Anett Müller.

Bahaya dari perilaku halus ekstremis kanan saat ini, diketahui ketua dinas intelijen negara bagian Brandenburg Winfriede Schreiber. "Banyak ekstremis kanan menjadi pemicu kesuksesan pada perhimpunan-perhimpunan mereka dan oleh karenanya dikagumi.“ Dan dalam posisi semacam itu bagi seorang Neo Nazi lebih mudah mentransfer pandangan-pandangannya. Siapa yang sudah mengaguminya terutama jika ini terjadi pada anak-anak dan remaja, cenderung lebih bersedia menerima pandangan rasistis, antisemitisme dan posisi membenci orang asing dari tokoh yang menjadi panutannya itu.

Thueringen/ Teilnehmer eines von der NPD organisierten Aufmarsches von Rechtsextremisten gehen am Samstag (03.12.11) in Gera mit Reichsflaggen durch die Innenstadt. Foto: -/dapd
Aksi kelompok ekstrem kanan Neonazi di GeraFoto: dapd

"Orang yang Ramah yang Aktif Berpartisipasi“

Dalam pekerjaannya sehari-hari Anett Müller mengamati, banyak perhimpunan benar-benar terkejut jika di jajarannya ada ekstremis kanan. Seringkali pemimpin perhimpunan keliru menilai seorang Nazi sebagai seseorang yang ramah, yang berpartisipasi pada kami.“ Kemudian petinggi perhimpunan itu datang ke kantor tim konsultasi mengatasi ekstrem kanan, dan menyampaikan pengalamannya dengan seorang atlit yang pandangan politiknya membuatnya curiga. "Mereka lalu bertanya: Apakah ia orang dari kelompok ekstrem kanan atau kami keliru, dan bagaimana kami harus mengantisipasi hal tersebut?“

Resep yang ampuh juga tidak dapat diberikan oleh Anett Müller dari tim konsultasi MBT. Ia mengusulkan kepada pemimpin perhimpunan yang mencari nasihat, mula-mula mencari informasi untuk dirinya sendiri dulu, apa posisi politis perhimpunannya. Sebuah perhimpunan harus mengembangkan sebuah sikap bagi perhimpunan tersebut dan anggota-anggotanya, kata Anett Müller.

Kebijakan Umum yang Mengikat adalah Penting

Jika sebuah perhimpunan telah melakukan hal itu, ia juga dapat lebih baik mengatasi pendapat yang menyimpang. Jika dalam peraturan atau kebijakan umum yang mengikat dipegang, bahwa perhimpunan itu mewakili demokrasi dan menentang rasisme, antisemitisme dan kebencian terhadap orang asing, ia juga dapat mewajiban anggota perhimpunannya untuk hal itu. Sebaliknya jika seorang ekstremis politik di dalam atau atas nama perhimpunan itu melakukan pelanggaran, ia dapat dengan cepat dan tanpa masalah dikeluarkan.

Mit zahlreichen Aktionen protestieren Dresdner am 1.5.2002, wie hier am Schloss, gegen einen Aufmarsch von rund 800 Neonazis in ihrer Stadt. Unter dem Motto "Dresden gegen Rechts - Jetzt Gesicht zeigen" wurden die Prosteste von mehr als 180 Vereinen, Initiativen, Parteien, Gewerkschaften und Kirchen unterstützt. Über 13000 Menschen nahmen nach DGB-Angaben teil.
Ribuan peserta demonstrasi menentang ekstrem kanan di DresdenFoto: picture-alliance/dpa

Bila menyangkut ancaman yang datang „dari kanan“, jika ada pemberitaan mengenai kebencian terhadap orang asing, antisemitisme dan rasisme di Jerman, berita-berita ini biasanya sering berasal dari timur Jerman. Dan dalam tema perhimpunan yang berhaluan Nazi tidak banyak berbeda. Anett Müller juga mengenali hal tersebut, tapi yakin bahwa itu bukan disebabkan bahwa semua Neo Nazi tinggal di timur dan di barat hanya demokrat.

Diperlukan Partisipasi Sipil Lebih Besar

Menurut keyakinan Anett Müller, perilaku sosial yang terlihat puluhan tahun di kedua kawasan Jerman itu jauh berbeda. Di Barat warganya terbiasa mengeluarkan pendapat bernada membantah, jika tidak setuju akan sesuatu hal. Jiwa berani membantah ini tidak terlalu dimiliki warga di timur. Di sana "penduduk sipil tidak terlalu aktif bereaksi terhadap sejumlah hal, seperti yang biasa dilakukan warga di barat (kawasan barat Jerman-red.)“

Winfriede Schreiber dari dinas intelijen Brandenbrug memandang adanya tanggung jawab dari pihak pemimpin perhimpunan olah raga dalam upaya mengatasi "penyusupan dari kanan.“ Sementara ini perlahan-lahan muncul perubahan cara berpikir, karena semakin banyak perhimpunan yang menyadari, bahwa mereka harus mengakui demokrasi.“