1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Netanyahu Ajak Livni Masuk Kabinet

20 Februari 2013

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan kesepakatan dengan mantan menlu Tzipi Livni. Untuk membentuk koalisi pemerintahan, Netanyahu masih perlu dukungan partai lain.

https://p.dw.com/p/17hsM
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu (L) and former Foreign Minister Tzipi Livni, head of the centrist Hatenuah party, deliver a joint statement at the Knesset, the Israeli parliament, in Jerusalem February 19, 2013. Netanyahu took his first step in forming a new government on Tuesday saying he had signed a coalition deal with Livni, who will handle efforts to renew stalled Middle East diplomacy. REUTERS/Ronen Zvulun (JERUSALEM - Tags: POLITICS)
Israel Zipri Livni Koalition Benjamin Netanjahu Pressekonferenz KnessetFoto: Reuters

Benjamin Netanyahu tampil Selasa malam (19/02) disamping mantan menteri luar negeri Tzipi Livni yang memimpin partai Hatnuah. Keduanya mengumumkan akan membentuk pemerintahan yang ”luas dan stabil dan menyatukan rakyat.”

Partai tengah Hatnuah yang didirikan Livni adalah partai pertama yang sepakat membentuk koalisi dengan Netanyahu setelah pemilihan umum 22 Januari lalu. Selama kampanye pemilu, Hatnuah mempromosikan perundingan baru dengan Palestina yang terhenti sejak tahun 2000.

Partai Likud pimpinan Netanyahu menyatakan, dalam kabinet yang baru Livni akan menjabat sebagai menteri kehakiman dan menjadi negosiator dalam perundingan dengan Palestina untuk mencapai kesepakatan dan mengakhiri konflik.

Dalam pembicaraan di televisi, Netanyahu menerangkan, selain komitmen kuat untuk keamanan, Israel harus melakukan segala hal yang mungkin demi mempromosikan proses perdamaian dengan Palestina. Untuk melakukan itu, Israel harus menyatukan semua kekuatan.

”Inilah yang Tzipi Livni dan saya lakukan hari ini”, kata Netanyahu. ”Kami berdua tahu, kami harus mengesampingkan perbedaan, meninggalkan rivalitas lama dan meyatukan kekuatan untuk negeri kami.”

Tzipi Livni menyatakan, ia memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Netanyahu ”karena ada dorongan moral dan strategis untuk melihat semua kemungkinan dan menjadi bagian dari pemerintahan yang punya komitmen membawa perdamaian.”

Perundingan koalisi

Tzipi Livni yang berusia 54 tahun pernah menjabat sebagai menteri luar negeri tahun 2006-2009 dengan partai Kadima. Ia dulu memimpin perundingan dengan pihak Palestina. Setelah keluar dari Kadima, ia kemudian mendirikan partai tengah Hatnuah.

”Proses diplomasi adalah pusat dari kehidupan kami”, kata Livni dan menambahkan, upaya diplomasi akan membawa Presiden AS Barack Obama ke Israel bulan depan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu masih punya waktu satu bulan untuk mengumpulkan mitra koalisi dan membentuk pemerintahan. Partai Likud yang beraliansi dengan Beitenu saat ini memiliki 31 kursi. Partai Hatnuah pimpinan Livni menguasai 6 kursi di parlemen. Dengan demikian, kedua mitra koalisi sekarang menguasai 37 dari seluruhnya 120 kursi di parlemen.

Untuk mendapat suara mayoritas, Netanyahu masih harus berunding dengan beberapa partai lain. Salah satu fraksi kuat di parlemen adalah partai Yesh Atid pimpinan tokoh kharismatis Jair Lapid. Yesh Atid untuk pertama kalinya ikut pemilu parlemen dan langsung merebut 19 kursi.

HP/VLZ (rtr, dpa)