1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Netanyahu Diperiksa Ihwal Dugaan Gratifikasi

2 Januari 2017

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan diperiksa kepolisian menyusul tudingan menerima gratifikasi dari seorang pengusaha Perancis. Penyidikan dilanjutkan setelah Kejaksaan Agung mengumpulkan cukup bukti

https://p.dw.com/p/2V8hc
Israel Benjamin Netanjahu und Ehefrau Sara Netanjahu
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan isterinya, Sara.Foto: picture-alliance/dpa/A. Sultan

Kepolisian Israel berencana menginterogasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait dugaan korupsi. Netanyahu dituding menerima gratifikasi berupa hadiah dari seorang pengusaha Perancis. Kejaksaan Agung Israel sebelumnya memberikan lampu hijau untuk melanjutkan penyelidikan perihal keterlibatan perdana menteri.

Netanyahu sendiri menepis tudingan tersebut. "Semua skandal ini tidak pernah terbukti dan tudingan yang dipublikasikan di Media saat ini juga akan serupa," ujarnya. Hal senada diungkapkan jurubicara keluarga Netanyahu. "Skandal yang dituduhkan akan terbukti fiktif," katanya. "Kami ulangi, tidak akan terjadi apapun, karena memang tidak ada apapun."

Media-media Israel melaporkan hadiah yang diterima Netanyahu dari pengusaha Perancis, Arnaud Mimran, bernilai 40.000 Dollar AS. Uang tersebut diberikan sebagai dana kampanye pada tahun 2001, ketika Netanyahu sedang tidak memangku jabatan publik. Mimran sendiri telah divonis penjara delapan tahun setelah terbukti melakukan delik penipuan senilai 283 juta Euro.

Berkali-kali diterpa skandal

Netanyahu dan isterinya, Sara, berulangkali diterpa skandal selama menjabat. Antara lain dugaan penyalahgunaan uang negara untuk membiayai kebutuhan pribadi. Namun begitu ia bukan perdana menteri Israel pertama yang tersandung kasus kriminal.

Ehud Olmert yang menjabat PM Israel antara 2006 dan 2009 misalnya divonis penjara selama 18 bulan setelah terbukti menerima uang suap. Ariel Sharon juga pernah berurusan dengan kepolisian menyusul tudingan korupsi kedua anaknya. Putra pertamanya, Omri, akhirnya dijebloskan ke penjara setelah terbukti bersalah.

Kendati berada dalam penyelidikan kepolisian, Netanyahu masih bisa memerintah Israel hingga masa jabatannya berakhir November mendatang.

rzn/ap (rtr, haaretz, jpost)