1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Nilai Tukar Yuan Tidak Akan Dinaikkan"

14 Maret 2010

Kongres Nasional Cina tutup sidang tahunan Minggu (14/03). Seperti biasa, 3.000 anggotanya setujui rencana anggaran belanja negara dan terima laporan pertanggungjawaban pemerintah. Cina akan lanjutkan program ekonominya.

https://p.dw.com/p/MSn0
Gambar simbol. Mata uang Cina, YuanFoto: picture-alliance / dpa

Konferensi iklim di Kopenhagen ibaratnya racun bagi citra Cina di dunia Barat. Negara penghasil karbon dioksida terbesar di dunia itu dianggap tidak bersedia memberikan bantuan. Di samping itu, dalam pertemuan dengan para pemimpin pemerintahan Barat yang hadir bukan Perdana Menteri Wen Jiabao, melainkan hanya wakil menteri luar negerinya. "Kami tidak diundang secara resmi, dan sampai sekarang kami masih belum mengerti alasannya" demikian dikatakan Wen Jiabao kepada para wartawan setelah sidang Kongres Nasional berakhir.

China Peking CPPCC NPC Flash-Galerie
Kongres Nasional Cina 2010. PM Wen Jiabao tampak di layar ketika membacakan laporan pertanggungjawaban pemerintah (05/03).Foto: AP

Tidak Mau Mendominasi

Kemudian kepada perdana menteri Cina diajukan pertanyaan tentang peranan Cina di dunia. Wen Jiabao menjawab, "Biasanya saya membaca pendapat, bahwa kami dianggap sombong dan ingin mengalahkan pihak lain. Tetapi sebenarnya begini, Cina masih perlu 100 tahun lagi untuk menjadi negara yang modern. Cina mencintai perdamaian dan tidak mengancm negara lain. Kami tidak akan pernah berusaha mendominasi. Kami sepenuhnya menyadari tanggungjawab internasional kami. Baik secara politis maupun ekonomi.“

Kongres Nasional menyetujui peningkatan paling rendah rencana anggaran militer dalam 10 tahun terakhir, yaitu hanya 7,5%. Berkaitan dengan hal itu, David Zweig, kepala Pusat Penelitian Hubungan Internasional di Universitas Hongkong mengatakan, "Dari beberapa pimpinan sekolah tinggi militer Cina kadang terdengar kata-kata seperti: sudah saatnya kita memperluas kekuasaan. Dalam 10 tahun kita akan berhasil melampaui kekuatan AS secara militer. Itu tidak masuk akal."

Hu Jintao und Premier Wen Jiabao bei Volkskongress China
PM Cina Wen Jiabao (kanan) dan Presiden Hu JintaoFoto: AP

Menurut Zweig, tiap tahunnya pengeluaran AS untuk militer sampai lima kali lipat pengeluaran Cina. Secara global Cina tidak punya kekuatan militer. Beberapa waktu lalu, untuk pertama kalinya mereka mengirim kapal perang ke Afrika untuk memberantas bajak laut. Zweig mengatakan, "Orang terlalu membesar-besarkan kemampuan militer Cina, terutama di kalangan militer Cina sendiri.“

Kekuatan Ekonomi Cina

Sebaliknya kekuatan perekonomian Cina tidak dapat dianggap ringan, walaupun dalam konferensi persnya Perdana Menteri Wen Jiabao terus mengingatkan pada pembagian keuntungan yang sangat tidak merata di antara rakyat Cina, juga pada korupsi yang dapat menyebabkan goyahnya ekonomi Cina. Bagi negara-negara lain, ada masalah-masalah lain yang lebih penting, misalnya berita terakhir tentang rencana perusahaan internet AS, Google yang akan menarik diri sepenuhnya dari Cina dalam waktu dekat, karena gencarnya sensor dan serangan "hacker".

China Google in Peking und chinesische Flagge
Kantor pusat Google di Beijing dengan bendera Cina yang berkibar di depannyaFoto: AP

Perdana menteri Cina berusaha mengelak ketika ditanya, bagaimana kerjasama dengan Google di masa depan. Dikatakannya, "Perusahaan dari negara lain diperlakukan dengan adil di Cina. Tetapi saya mengakui, bahwa saya sampai sekarang tidak menjalin hubungan erat dengan pebisnis dari negara lain. Di masa depan saya ingin lebih sering mengadakan pertemuan dengan mereka.“

Nilai Tukar Yuan

Renminbi Yuan Jiao WÄhrung China
Seorang pekerja bank menghitung uang di Hefei, provinsi Anhui, Cina tengahFoto: picture-alliance / Newscom

Kata-kata seperti itu baru sekarang terdengar dari Wen Jiabao. Sebaliknya, seperti sebelumnya, ia kembali menekankan, bahwa nilai tukar mata uang Yuan tidak akan dinaikkan. Perdana menteri Cina menyatakan, "Nilai tukar Yuan tidak ditekan. Ini contohnya, impor produk-produk Jerman ke Cina tahun 2009 lalu mencapai nilai 76 milyar Euro. Itu terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah.“

Pertengahan tahun 2008 lalu, Cina secara de fakto menyesuaikan nilai tukar Yuan terhadap Dollar, untuk menunjang ekspornya dalam menghadapi resesi ekonomi dunia. AS dan negara-negara lainnya menuduh Cina menjalankan kebijakan itu sebagai usaha untuk mendapat keuntungan dalam persaingan di pasaran dunia. Beberapa hari lalu Presiden AS, Barack Obama kembali melontarkan kritik terhadap Cina dan menuntut negara itu untuk mengubah nilai tukar mata uangnya sehingga berorientasi pada pasar.

Asrid Freyeisen / Marjory Linardy

Editor: Agus Setiawan