1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

260111 Obama Rede

26 Januari 2011

Pidato Obama mengenai situasi AS telah ditunggu dengan penuh ketegangan. Sejak serangan berdarah terhadap anggota kongres Gabrielle Giffords, pidato ini merupakan seruan bagi kedua partai di kongres Amerika.

https://p.dw.com/p/1057f
Presiden Obama ketika meninnggalkan Gedung Capitol, setelah menyampaikan pidatonya, Selasa (25/01)Foto: AP

Seperti yang telah diduga, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengambil tema lintas partai, yang dikemukakan sejak awal pidatonya. Ia mengatakan duduk bersama saja tidak cukup, tapi juga bekerja sama. di mana sejak pemilihan sela pada bulan November 2010, jelas sudah, bahwa "Suara pemilih menentukan bahwa pemerintahan merupakan tanggung jawab bersama dua partai," dikatakan Obama.

Dalam sisa masa jabatannya, Presiden Barack Obama berdiri menghadapi kongres Amerika, yang didominasi separuhnya oleh Partai Republik.

Belum Puas dengan Keberhasilan

Presiden Obama berpidato selama satu jam sebagai politisi utama yang telah membuat sejumlah konsesi. Pidatonya memancing tepuk tangan, juga dari lawan politiknya, misalnya ketika Obama sepakat dengan tutuntan pembatasan praktek medis yang menjurus pada malpraktek.

Presiden Obama juga menegaskan, bahwa ia tidak ingin langusng merasa puas atas keberhasilannya pada semester pertama masa jabatannya, seperti juga pada reformasi kesehatan. Ia lebih suka melihat ke depan dan memperhatikan hal-hal mendesak. Dalam beberapa bidang, saat ini Amerika Serikat tidak lagi memimpin.

AS Harus bangkit Kembali

Obama mengingatkan pada Sputnik, satelit pertama yang mengelilingi bumi, yang diluncurkan Uni Soviet setengah abad lalu. Kemudian Amerika menyusul dalam lomba eksplorasi ruang angkasa dalam waktu yang pendek. "Ini merupakan momentum Sputnik generasi kita," papar Obama. Amerika berhasil menjadi negara pertama yang mendaratkan manusia di bulan dan Amerika kembali menjadi bangsa terkemuka di dunia.

Flash Galerien Obama Rede zur Lage der Nation
Pidato Obama mendapatkan sambutan hangatFoto: AP

Selain itu, dalam pidatonya, Presiden Amerika mengimbau untuk lebih banyak menggunakan energi bersih dibanding penggunaan bahan bakar konvensional. Ia mengulang lagi rencananya dalam memperbaiki pendidikan dasar dan infrastruktur. Reformasi sangat mendesak dilakukan dalam mengatasi hukum imigrasi dan peraturan pajak yang rumit harus disederhanakan.

Berhasil dalam Politik Luar Negeri

Mengenai hutang nasional sebesar 14 trilyun Dollar Amerika, Obama berjanji untuk mengurangi anggaran negara, termasuk lima tahun pembekuan pengeluaran. Tetapi ia tidak menguraikannya lebih lanjut.

Presdien Obama memandang kritis terhadap situasi politik dalam negeri. Sementara dengan keberhasilan dalam kebijakan luar negerinya, ia tampak puas: Penarikan mundur pasukan Amerika Serika dari Irak dilaksanakan seperti yang direncanakan, perjanjian START menjamin terus dilaksanakannya perlucutan senjata nuklir di Rusia dan Amerika Serikat. Dan pamor Amerika Serikat seakan kembali pulih.

Langkah AS di Luar

Mengenai situasi di Afghanistan, Presiden Obama mengatakan, "Di depan, perjuangan masih berat. Pemerintah Afganisatan harus menciptakan pemerintahan yang lebih baik." Tahun 2011 ini, tanggung jawab keamanan negara ini akan diserahkan pada Afghanistan. Dan bulan Juli 2011, tentara Amerika akan mulai ditarik mundur.

Dalam pidatonya, Obama juga memuji kerjasama internasional serta meningkatkan tekanan pada negara-negara seperti Iran dan Korea Utara. Selain itu Obama juga menyampaikan, "Kita telah merevitalisasi NATO dan memperkuat kerjasama dalam berbagai hal dari menangani terorisme hingga pertahanan rudal. Kita telah memperbaiki hubungan dengan Rusia, memperkuat aliansi dengan Asia, membangun kerjasama baru dengan India. Bulan Maret yang akan datang, saya akan mwngunjungi Brazil, Chili dan Elsavador untuk membentuk aliansi baru di benua Amerika."

Presiden Omba juga mengomentari situasi di Tunisia, yang memaksa Presiden Ben Ali mundur dari jabatannya. "Sudah jelas, Amerika mendukung warga Tunisia dan mendukung aspirasi demokrasi semua bangsa."

Secara keseluruhan, dalam pidatonya Obama merasa optimis bahwa dua tahun setelah resesi ekonomi menerpa, sekarang merupakan saat bagi Amerika Serikat untuk beranjak maju kembali. Pasar saham telah kembali pulih dan pperekonomian tampaknya akann tumbuh lagi. Dan Obama menggambarkan situasi Amerika Serikat sebagai "sangat baik".

Christina Bergmann/Miranti Hirschmann

Editor: Yuniman Farid