1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Akhiri Kunjungan Asianya

19 November 2009

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakhiri rangkaian lawatannya ke Asia selama delapan hari dengan meninggalkan Korea Selatan, negara singgahannya yang terakhir Kamis ini (19/11).

https://p.dw.com/p/Kb6d
Presiden AS Barack Obama (kiri) , bersama Presiden Korsel Lee Myung-bak ketika sampai di Cheong Wa Dae, kantor presiden KorselFoto: AP

Obama dan Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak sebelumnya dalam pernyataan bersama di Seoul, mendesak sebuah paket solusi menyeluruh dalam sengketa atom Korea Utara. Obama juga menegaskan, ia bersama Lee setuju untuk mengubah pola kesepakatan dari masa lalu dengan Korea Utara. Karena kesepakatan semacam itu memberikan peluang kepada Pyongyang untuk terus melakukan provokasi dan tarik ulur menuntut konsesi lebih besar dalam perundingan penghentian program atomnya.

Dengan tegas Obama mengatakan, "Program atom dan roket balistik Korea Utara merupakan ancaman universal. Amerika tidak dapat ditakut-takuti dengan ancaman."

Namun ppresiden Amerika Serikat itu juga menyampaikan strategi baru Washington terhadap Pyongyang. Obama memang tidak menyebutnya sebagai diplomasi langsung, seperti istilah yang diajukan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il. Melainkan perundingan langsung antara AS dan Korea Utara. Utusan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Bosworth, akan memulai misi diplomasinya tanggal 8 Desember mendatang di Pyongyang. Dalam misinya itu, Bosworth akan membicarakan lebih jauh opsi masa depan Korea Utara yang ditawarkan Washington dengan pimpinan negara komunis itu, Kim Jong Il.

"Pesan kepada Korea Utara sudah jelas. Jika Pyongyang secara konkrit menghentikan program atomnya, AS akan memberikan bantuan ekonomi serta membantunya kembali ke komunitas internasional. Peluang ini tidak akan dipaksakan dengan ancaman, Korea Utara harus memutuskan sendiri pilihannya," demikian Obama.

Cina juga menyambut baik misi diplomatik terbaru utusan khusus AS yang akan dilakuan di Korea Utara. Juru bicara Kementrian Luar Negeri di Beijing, Qin Gang, mengatakan kepada para wartawan, Cina mendukung dan menyambut baik dialog bilateral antara AS dan Korea Utara. Diharapkan langkah ini cukup relevan dan kondusif, untuk dapat mendorong dilanjutkannya kembali perundingan enam negara, serta perdamaian di semenanjung Korea, kata Qin lebih lanjut.

Dalam kunjungan di Seoul itu, Obama dan Lee juga membicarakan sengketa perdagangan antara kedua negara. Kesepakatan perdagangan bebas antara AS dan Korea Selatan yang tercapai dua tahun lalu, tidak jadi diratifikasi oleh presiden AS sebelumnya, George W. Bush. Sengketa terutama menyangkut tudingan AS bahwa Korea Selatan memproteksi pasarnya secara berlebihan, terutama di sektor otomotif. Obama mengatakan akan mengupayakan ratifikasi secepatnya untuk menuntaskan sengketa ini.

AS/YF/dpa/afp/rtr