1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

050211 Obama Ägypten

5 Februari 2011

Presiden AS Obama mendukung tuntutan rakyat Mesir untuk mewujudkan peralihan pemerintahan demokratis. Dalam konferensi pers Jumat lalu (4/2) Obama kembali mengeluarkan pernyataan terkait krisi di Mesir.

https://p.dw.com/p/10BN8
Di sela konferensi pers bersama PM Kanada di Gedung Putih Jumat (4/2) Presiden AS Barack Obama menyampaikan pernyataan baru terkait krisis di Mesir. Ia tampil tidak meyakinkan.Foto: AP

Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak akan menuntut Presiden Mesir Husni Mubarak agar segera mengundurkan diri. Pernyataan ini disampaikan Obama menanggapi perkembangan terakhir yang terjadi di Mesir. Obama yang tampil tidak mengesankan, mengaku sejak krisis politik di Mesir dirinya telah dua kali bicara dengan Presiden Mubarak, sambil meyakinkan bahwa cara-cara Mubarak untuk bertahan, sudah tidak berfungsi lagi. Barack Obama menuturkan, "penindasan tidak berfungsi, kekerasan tidak berfungsi dan memutus saluran informasi juga tidak berfungsi.“

Dalam pidatonya, Obama memuji Mubarak sebagai seorang patriot yang mengkhawatirkan keadaan negerinya. Ia mengatakan, "saya mengusulkan padanya untuk berkonsultasi dengan anggota pemerintah lainnya. Ia harus mendengarkan aspirasi rakyat untuk kemudian mengambil keputusan. Agar bisa melangkah ke depan dengan baik dan terorganisir“

Obama berharap, Mubarak akan mengambil keputusan yang tepat dan menghargai kenyataan, bahwa rakyat Mesir yang akan memutuskan masa depan mereka sendiri. Kembali Obama, "bukan kita yang menentukan masa depan Mesir.“

Dalam pidatonya, Obama mengecam kekerasan yang terjadi dalam demonstrasi beberapa hari lalu. Dia juga mengecam serangan terhadap wartawan dan aktivis hak asasi manusia. "Kita lega situasi sekarang mereda. Kita harap situasinya akan begini terus“, tutur Obama

Symbolbild Barack Obama und Husni Mubarak - Thema USA därngen auf Wende
Meskipun mengatakan bersedia, akankah Presiden Mesir Husni Mubarak mengundurkan diri?Foto: AP/picture-alliance/dpa/Montage DW

Obama kembali menuntut, agar proses peralihan dan pemilihan umum secara bebas dan adil segera dimulai. Oposisi tidak boleh ditekan, dan harus dilibatkan dalam perundingan. Reformasi di Mesir, kata Obama tidak boleh hanya bersifat kamuflase.

Menurut The Washington Post, pemerintah Amerika kini berupaya untuk meyakinkan kelompok oposisi agar menghadiri dialog dengan Wakil Presiden Mesir Sabtu ini. Militer dan kalangan intelektual Mesir juga telah menyampaikan seruan yang sama. Dialog itu antara lain akan membahas tahap-tahap peralihan kekuasaan, penghapusan Undang-Undang Darurat, reformasi konstitusi serta Pemilihan Umum yang bebas dan adil.

Washington Post juga mengutip wakil pemerintah Amerika yang mengatakan, dalam perundingan Amerika Serikat dengan Mubarak tidak disinggung langsung soal pengunduran diri Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun itu. Namun, kedua pihak menyepakati untuk melimpahkan tugas harian kepada Wakil Presiden.

Christina Bergmann/Andriani Nangoy

Editor: Andy Budiman