1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama-Karzai: Ketegangan Sudah Dilupakan

13 Mei 2010

Dalam pertemuan di Washington, Barack Obama dan Hamid Karzai mendemonstrasikan kesamaan sikap. Keduanya juga menegaskan, di Afghanistan masih banyak yang harus dikerjakan.

https://p.dw.com/p/NMWt
Presiden Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai setelah konferensi persFoto: AP

Jika dibanding dengan kunjungan terakhir Hamid Karzai di Washington tahun lalu, dan kata-kata keras beberapa pekan belakangan ini, sekarang perbedaannya sangat jelas. Setelah pemerintah AS tampaknya memutuskan bahwa tidak ada gunanya melontarkan kritik secara terbuka terhadap Hamid Karzai, Gedung Putih menggelar karpet merah bagi presiden Afghanistan itu.

Presiden Barack Obama juga menyediakan banyak waktu untuk perundingan dan makan siang dengan tamunya hari Rabu (12/05). Di samping itu juga digelar konferensi pers selama 45 menit, di mana semua pertanyaan dijawab. Itu tidak terlalu sering terjadi.

Ketegangan Tidak Ada Lagi

USA Obama mit Karzai
Presiden Barack Obama (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Washington (12/05)Foto: AP

Kedua presiden memasuki ruang dengan tersenyum lebar, juga berdiri saling berhadapan secara demonstratif untuk menunjukkan bahwa ketegangan tidak ada lagi. Obama memuji upaya Karzai untuk memberantas korupsi dan memimpin pemerintahan dengan baik. Sementara Karzai menghiasi pernyataannya dengan banyak ungkapan seperti "rasa terimakasih". Ia juga berkali-kali menggunakan ungkapan "kebaikan AS". Ketegangan beberapa pekan belakangan ini hanya dibicarakan kedua presiden jika ada pertanyaan dari wartawan, dan mereka meremehkannya.

Obama mengatakan, "Banyak hal dari ketegangan itu hanya dibesar-besarkan saja. Tugas kami adalah, menjadi teman dan bersikap jujur kepada Presiden Karzai dalam hal-hal, di mana kami pikir upaya harus ditingkatkan. Tugas Presiden Karzai adalah mewakili negaranya dan menuntut agar kedaulatan negaranya dihargai."

Atas perkataan Obama itu Presiden Hamid Karzai menambahkan, bahwa kejujuran pasti akan menambah kuat hubungan kedua negara, dan menyumbangkan lebih banyak lagi bagi kesuksesan yang telah diraih salam ini.

Tidak Mau Berilusi

USA Obama mit Karzai
Pembicaraan antara kedua kepala negara di Oval Office, Gedung Putih (12/05)Foto: AP

Walaupun kedua kepala negara tampak akrab, Obama tidak hanya mau berilusi. Ia menyatakan, yang perlu dilakukan di Afghanistan masih banyak. Masa-masa sulit masih harus dihadapi kedua mitra kerja sama. Yang menjadi topik besar dalam penampilan kedua presiden di depan umum adalah warga sipil yang tewas akibat serangan udara AS. Tewasnya warga sipil Afghanistan menyebabkan tekanan besar bagi Karzai di dalam negeri. Oleh sebab itu ia melontarkan kritik tajam terhadap AS.

Obama berjanji, militer AS akan melakukan segalanya untuk mencegah jatuhnya korban warga sipil. Ia menambahkan, bahwa pihaknya tidak menganggap enteng masalah itu. AS ingin mengurangi jumlah korban warga sipil bukan karena itu menjadi masalah bagi Karzai, melainkan karena tidak ingin warga sipil terbunuh.

Dalam pertemuan di Washington tidak ada kemajuan berarti dan kongkrit. Tetapi memang bukan itu tujuannya. AS dan Afghanistan ingin menunjukkan, bahwa mereka mitra yang baik. Di masa depan, perbedaan pendapat pasti juga masih akan terjadi. Tetapi itu tidak akan ditampilkan lagi di muka umum.

Sabine Müller / Marjory Linardy

Editor: Edith Koesoemawiria