1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

030510 US Ölpest Obama

3 Mei 2010

Minyak mentah telah mengotori hampir seluas 10 ribu kilometer persegi wilayah perairan di lepas pantai selatan Amerika Serikat. Obama kunjungi wilayah yang terkena bencana.

https://p.dw.com/p/NDKW
Di bawah guyuran hujan, Obama sampaikan pidato di Venice (02/05)Foto: AP

Berita kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Venice, desa nelayan kecil berpenduduk 400 orang tersebar dengan cepat. "Presiden akan datang ke sini, ke Venice."

Desa di ujung dunia, begitu para nelayan menyebutnya, ini tiba-tiba menjadi buah bibir. Di sinilah, di pesisir sungai Missisipi dekat Venice, dampak kecelakaan di anjungan minyak lepas pantai yang terjadi pekan lalu mulai tampak. Kecelakaan ini adalah bencana nasional, demikian Presiden AS Barack Obama. Ia tiba di Venice dengan menumpang helikopter. Tadinya, Presiden Obama akan menijau dari udara hamparan minyak mentah yang menutupi permukaan laut. Tapi angin kencang dan hujan deras menghalangi rencana Presiden Obama.

Obama mencoba untuk bergurau setelah helikopternya mendarat di Venice. Tapi para nelayan tetap serius. Hujan deras di Louisiana dan badai menyebabkan upaya untuk mengatasi dampak bencana lingkungan ini hampir tidak mungkin dilanjutkan. Obama langsung mengubah sikapnya dan bertindak layaknya seorang kepala negara. "Perusahaan minyak Inggris BP akan membayar untuk kerugian ini," demikian ditekankan Presiden Obama.

Sejumlah pihak mengkritik bahwa Obama bersikap lebih lunak terhadap BP daripada saat mengecam bursa dan pialang saham Wall Street. Pemerintah di Washington akan membantu para nelayan yang mata pencahariannya terancam untuk tahun-tahun mendatang. Tidak ada tenggat waktu untuk bantuan ini, tegas Obama. Apalagi warga Lousiana baru saja melalui bencana hebat lainnya akibat badai Katrina.

"Salah satu ekosistem paling indah dan kaya keragaman hayatinya terancam dengan bahaya terhadap Delta Missisipi," demikian dikatakan Obama. Presiden AS Obama berdiri di tengah guyuran hujan, tanpa payung. Ia kemudian melipat naskah yang dipegangnya dan berbicara langsung dengan warga yang terkena imbas hamparan minyak lepas pantai Lousiana.

"Obama ingin memberikan gambaran bahwa pemerintah turun tangan untuk membantu kami. Tapi ada masalah yang tidak bisa ditangani presiden sekalipun. BP lah yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Tapi mereka tak berdaya dan tidak tahu bagaimana sebaiknya menutup sumur penggalian itu," tutur Ricky Becnell, salah satu nelayan di Venice. Ia dan nelayan lainnya sudah pasrah.

Juru bicara British Petroleum BP Awana Makintosh mengatakan, tim penyelamat berupaya menutup katup darurat pada sumur dengan bantuan robot bawah laut. Timnya berharap, mereka akan berhasil menutupnya hari Senin ini (03/05). Pernyataan ini diluncurkannya setiap hari, sehingga para nelayan hanya setengah hati mendengarkannya.

Ralph Sina/Ziphora Robina

Editor: Yuniman Farid