1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

300410 US Ölteppich

30 April 2010

Juru bicara Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, presiden mengaku kuatir mengamati perkembangan terakhir.

https://p.dw.com/p/NBpP
Foto yang dipublikasikan Greenpeace memperlihatkan hamparan minyak yang mencemari perairan Teluk MeksikoFoto: AP

Kekuatiran ini memang beralasan. 800.000 liter minyak per hari mengalir ke kawasan perairan Teluk Meksiko - lima kali lipat dari perkiraan semula. Jika tekanan minyak dalam sumur tidak turun maka jumlah ini tidak akan berubah di pekan-pekan mendatang. Sampai saat ini tidak ada yang memiliki pengetahuan teknis untuk menutup dengan cepat sebuah lubang tambang di kedalaman 1.500 meter. Perusahaan minyak Inggris BP yang mengelola anjungan tersebut tak berdaya.

Setidaknya sudah ada sejumlah keberhasilan dalam memerangi simptom bencana ini, kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Napolitano, "Sejumlah sistem pelindung sudah dipasang untuk melindungi kawasan pesisir dari minyak yang tidak bisa ditampung." Napolitano juga berupaya untuk menenangkan masyarakat, "Sekitar 2,4 juta liter air laut yang mengandung minyak berhasil disedot. 1.100 petugas bantuan diturunkan, begitu juga 50 kapal dan pesawat khusus."

Armada kapal dan pesawat ini menyemprotkan zat kimia untuk mengatasi pencemaran minyak di Teluk Meksiko. Tapi air laut yang bercampur minyak terus menyebar karena pipa di dasar laut yang rusak terus mengalirkan minyak. Markas militer Angkatan Laut di Missisipi dialih-fungsikan menjadi pusat mitigasi bencana. Dari sinilah sistem untuk menyedot minyak dan pelampung pembatas diluncurkan.

Gubernur Louisiana Bobby Jindal memberlakukan situasi darurat. Sementara itu, Presiden Obama menyatakan bahwa perusahaan pengelola anjungan minyak BP bertanggung jawab melunasi semua biaya yang muncul akibat operasi pembersihan minyak ini. Tahun 2009 lalu, perusahaan minyak Inggris BP memprotes rencana pemerintah AS untuk memperketat peraturan keamanan bagi penambangan minyak lepas pantai.

Menurut stasiun siaran ABC kecelakaan di anjungan minyak lepas pantai "Deepwater Horizon" disebabkan karena ada tombol situasi darurat yang tidak terpasang. "Deepwater Horizon tidak dilengkapi sistem pengawasan jarak jauh yang bisa digunakan untuk menutup sumur penggalian." Sistem darurat jarak jauh ini merupakan standar di sebagian besar anjungan minyak lepas pantai. Tapi tidak di Amerika Serikat. Di negara ini, tidak ada peraturan yang mengharuskan perusahaan pertambangan minyak memasangnya.

Ralph Sina/Ziphora Robina

Editor: Hendra Pasuhuk