1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Petieskan Regulasi Pembatasan Polusi

3 September 2011

Menjilat ludahnya sendiri, Presiden AS Barack Obama yang sebelumnya berjanji akan mengupayakan pengetatan regulasi pembatasan emisi gas, kini malah menyisihkan kebijakan kunci itu.

https://p.dw.com/p/12SZn
Smog USAFoto: AP

Presiden AS Barack Obama berbalik arah hari Jumat dan membatalkan rancangan regulasi pembatasan polusi udara yang sebelumnya dicanangkan. Kebijakan kunci itu dipetieskan setelah protes dari sektor bisnis dan industri yang mengeluhkan pembatasan emisi gas itu menutup peluang untuk membuka lapangan kerja baru. Selain itu, bisa mematikan pertumbuhan ekonomi karena akan menelan biaya milyaran dollar.

Kalangan bisnis dan politisi Republikan menyambut keputusan ini. Namun kaum pembela lingkungan hidup kecewa. Mereka menuding Obama mengalah pada kepentingan bisnis. Kelompok yang sebelumnya mendukung presiden ini, mengecam langkah tersebut. Obama mengatakan, keputusan untuk menarik kembali rancangan standar kualitas udara yang dicanangkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan EPA, merupakan langkah untuk mengurangi beban sektor bisnis.

US-Präsident Obama fordert Gaddafis Machtverzicht
Foto: AP

Sementara sejumlah pejabat Gedung Putih berusaha menerangkan bahwa keputusan Presiden Obama bukan akibat tekanan dari sektor industri. Selain itu, pemerintahan Obama akan tetap mementang upaya kubu Republikan untuk memangkas kekuasaan EPA.

Namun penjelasan ini tak meredakan rasa kecewa banyak pendukung Obama, yang berasal dari kalangan lingkungan hidup. Mereka memandang sikap Obama tak beda dengan pendahulunya George W. Bush dari kubu Republikan. Pun beberapa organisasi yang sebelumnya sempat membatalkan "class action" terhadap pemerintahan, terkait pembiaran pencemaran udara, kini merencanakan menghidupkan kembali gugatan itu melalui jalur hukum.

Tuntutan EPA untuk meningkatkan standar kualitas udara bersih di AS telah menjadi salah satu tema kontroversial menjelang pemilu 2012 di AS. Selain kritik keras dari sektor bisnis, kecaman datang dari kubu Republikan yang menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan pembukaan lapangan kerja baru.

Menurut EPA, biaya pelaksanaan untuk memenuhi standar yang meliputi perubahan teknologi itu, diperkirakan sekitar 90 milyar dollar setahunnya. Bagi AS, ini merupakan salah satu regulasi lingkungan termahal. Kubu Republik dan kalangan bisnis menguatirkan bahwa biaya sebenarnya akan jauh lebih tinggi. Mereka memperingatkan bahwa pelaksanaan regulasi ini bisa mematikan pertumbuhan ekonomi.

Hohes Verkehrsaufkommen auf einem Highway in Atlanta, Georgia Smog Abgase Klima Klimaschutz Ozonloch Treibhausgas
Foto: AP

Sementara, kaum hijau pelindung alam menegaskan, bahwa regulasi itu bisa menghemat sekitar 100 milyar dollar dalam biaya kesehatan dan menghindari kematian prematur sekitar 12 ribu bayi.

Hari Jumat di Amerika Serikat, sebuah laporan ketenagakerjaan menunjukkan ekonomi Amerika Serikat pada bulan Agustus tidak mampu membuka lapangan kerja baru. Tingkat pengangguran juga bertahan pada 9.1%. Laporan tersebut merupakan salah satu penyebab Obama berbalik arah.

Sementara Jurbicara Parlemen, John Boehner dari partai Republik memuji keputusan Obama untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Dengan gaya kemenangan dikatakannya, konsesi Obama soal pencemaran ini baru merupakan tahap awal dari perubahan yang akan terus didorong kubu Republik.

rtr/afp/ape/ Edith Koesoemawiria
Editor: Luky Setyarini