1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Tak Buru-Buru Tambah Pasukan

27 Oktober 2009

Presiden AS Barack Obama bertekad tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk mengirim atau tidak ribuan pasukan tambahan ke Afghanistan. Para pengkritik menuduh Obama gentar.

https://p.dw.com/p/KGPN
Presiden Barack Obama, gentar?Foto: AP

Obama berjanji akan merumuskan misi yang jelas bagi tentara AS sebelum menerjunkan mereka ke pertempuran yang kian buruk. Pernyataan itu disampaikan Senin (27/10), seusai pertemuan terakhir dengan dewan perang yang menyampaikan tinjauan mendalam strategi di Afghanistan dan Pakistan.

Senin kemarin adalah hari kelabu bagi pasukan AS di Afghanistan, setelah 14 warga Amerika, 11 diantaranya tentara, tewas dalam dua tubrukan helikopter.

Kepada tentara Amerika Obama mengatakan, "Saya tidak akan buru-buru mengambil keputusan serius untuk mengirim Anda ke arah yang berbahaya. Saya tidak akan membahayakan hidup Anda kecuali betul-betul diperlukan dan kami akan mendukung Anda sepenuhnya. Karena Anda berhak atas strategi, misi yang jelas dan tujuan tegas, juga atas peralatan dan dukungan yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas. Kami tidak akan membiarkan situasi dimana Anda tidak didukung sepenuhnya di dalam negeri. Ini janji yang akan selalu saya pegang pada Anda."

Para pengkritik Obama, termasuk sejumlah tokoh partai Republik, mengeluhkan tinjauan strategi yang dilakukan Obama berminggu-minggu, terlalu lama. Mantan Wakil Presiden Dick Cheney pekan lalu menuduh Obama 'gentar'.

Pengamat politik konservatif AS Patrick Buchanan dalam wawancara dengan 'Russia Today' mengatakan, Obama tidak cukup kuat melawan kehendak Pentagon.

“Para jenderal mendesak presiden. Mereka bilang, 'Kami butuh pasukan sekarang juga, jika tidak, misi ini gagal dan Anda yang harus bertanggungjawab'. Mereka mencoba mendesakkan keputusan dini pada Obama, dan saya kira dalam kadar tertentu mereka berhasil. Mereka membuat presiden mengatakan, 'Saya tidak akan mengurangi pasukan, saya akan menambahnya'. Situasi politik di AS menunjukkan Presiden tidak cukup kuat menentang Pentagon", kata Buchanan.

Slowakei Treffen NATO Verteidigungsminister General Stanley McChrystal
Komandan militer AS di Afghanistan Jendral Stanley McChrystal.Foto: AP

Sebelumnya Obama mengatakan ia mungkin akan mengubah pendapat terhadap permintaan tambahan 40 ribu pasukan yang diajukan Jendral Stanley McCrystal, sebelum Afghanistan menggelar pemilu penentuan 7 November.

Penambahan pasukan AS merupakan hal yang sama-sama diharapkan kedua calon presiden Afghanistan, Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah. AS diyakini menjadikan keinginan itu untuk menekan Karzai agar menyetujui pelaksanaan pemilihan presiden putaran penentuan, yang kini diwarnai konfrontasi baru.

Karzai menolak permintaan Abdullah agar memecat ketua Komisi Pemilu, yang dituduh memihak Karzai. Dalam situasi seperti sekarang, permintaan itu hanya akan membahayakan negara, kata Karzai.

Sabtu lalu, Abdullah juga meminta agar tiga menteri kabinet dinonaktifkan sampai pemilu selesai. Ia memberi tenggat waktu hingga 31 Oktober, namun menolak mengatakan apa tindakannya jika permintaan itu ditolak.

Ultimatum Abdullah memanaskan spekulasi bahwa ia mungkin akan menarik diri dari pemilihan presiden yang pada putaran pertama dinodai tuduhan kecurangan besar-besaran.

RP/HP/afp/rtr