1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

040810 BP Static Kill

4 Agustus 2010

Rabu (04/08), BP menyatakan telah berhasil menyumbat lubang pengeboran yang bocor akibat karamnya anjungan Deepwater Horizon. Ini merupakan tonggak besar dalam perang melawan bencana lingkungan, diinyatakan BP.

https://p.dw.com/p/Obl2
Kapal Helix Q4000 (belakang kiri) sedang menjalankan operasi Static Kill, Selasa (03/08)Foto: AP

Ketika tiga pekan lalu sumbat baru penutup lubang pengeboran untuk pertama kalinya benar-benar mampu menghentikan semburan minyak di Teluk Meksiko, semua warga di kawasan itu mengikutinya dengan tegang lewat laporan televisi. Dimulainya tahap akhir penutupan lubang pengeboran dengan metode “Static Kill“ hari Selasa (03/08), ditanggapi biasa-biasa saja. Karena gambar-gambar yang dikirimkan dari kedalaman 1.500 meter nyaris sama dengan gambar-gambar tiga pekan lalu. Sesaat menjelang dan sesudah operasi Static Kill ini tidak kelihatan lagi lapisan cemaran minyak.

Langkah Pertama

Lubang pengeboran yang bocor tersebut selama lebih dari empat bulan telah menyemburkan sekitar 700 juta liter minyak mentah berwarna coklat yang mencemari berat lingkungan di Teluk Meksiko. Volume kebocorannya hanya kalah oleh bencana kebocoran minyak pada saat Perang Teluk pertama tahun 1990-an lalu.

BP kini mulai memompakan campuran lumpur dan semen ke dalam lubang pengeboran. Wakil direktur BP, Kent Wells mengumumkan, "Kami kini berkonsentrasi, operasi Static Kill menghasilkan yang terbaik sesuai kemampuan kami.“

Static Kill adalah metode penyumbatan lubang pengeboran dengan memompakan campuran lumpur pekat dan semen. Dengan itu, minyak yang menyembur ditekan untuk kembali ke lapisan cebakannya pada kedalaman sekitar 5.000 meter. Proses penyumbatan ini diperkirakan berlangsung hingga hari Kamis (05/08). Operasi penyumbatan ini merupakan langkah pertama untuk menutup semburan minyak mentah di Teluk Meksiko. Setelahnya, akan dilakukan langkah ke dua, berupa pengeboran sumur pelepas tekanan atau “relief well“.

Dampak Pencemaran

Para insinyur BP sejak awal bulan Mei lalu sudah mulai mengebor lubang menyamping sedalam 4.000 meter di dekat lubang pengeboran yang bocor ini. Juga dari situ, dengan tekanan tinggi akan dipompakan campuran lumpur dan semen, untuk menyumbat sumber minyak dari bawah.

Sebelumnya terdapat laporan, BP memandang tidak mutlak dilakukannya pengeboran sumur pelepas tekanan. Akan tetapi sekarang pengeborannya dilanjutkan. Akhir pekan depan “relief well“ ini akan selesai dibor, dan tidak lama sesudah itu sumber minyaknya akan dapat benar-benar disumbat.

Tapi dampak bencana cemaran minyak tetap akan terasa dalam jangka panjang. Manajer kiris Thad Allen juga menyadarinya, “Tetap ada cemaran minyak di sana yang tidak nampak dan sulit ditemukan.“ Allen juga menyampaikan jaminannya bahwa ia tidak akan mengabaikan warga di kawasan Teluk Meksiko, juga setelah sumber minyak yang menimbulkan pencemaran berhasil ditutup selamanya.

Anna Engelke/Agus Setiawan

Editor: Asril Ridwan