1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakar Cahaya Terima Hadiah Nobel Fisika 2009

6 Oktober 2009

Ilmuwan Charles Kao yang lahir di Cina dan dua rekannya dari Amerika Serikat, Willard Boyle dan George Smith dianugerahi hadiah Nobel Fisika 2009 untuk penelitian dalam bidang serat optik dan teknik semikonduktor.

https://p.dw.com/p/K0Po
Charles K. Kao (1996)Foto: AP

Tiga ilmuwan yang disebut sebagai "Mastery of light" atau "Pakar Cahaya" berbagi hadiah Nobel untuk bidang Fisika bagi jasanya dalam bidang teknologi informasi. Separo dari hadiah itu diberikan kepada Kao dan separonya lagi untuk Boyle dan Smith. Demikian diumumkan Komite Hadiah Nobel hari Selasa (06/10) di Stockholm.

Saat nama pemenang diumumkan di Stockholm di depan para wartawan, salah seorang pemenangnya Willard Boyle yang berusia 85 tahun mengutarakan lewat telpon bagaimana ia menanggapi keputusan Komite Nobel: "Saya masih belum minum kopi pagi ini, karena itu saya merasa agak risi. Tetapi perlahan-lahan saya memahami ini. Saya merasa sangat gembira, ini memang sangat menegangkan. Iya betul, ini memang kenyataan."

Willard Boyle und George Smith Nobelpreisträger 2009
Foto yang diambil pada tahun 1974, Willard Boyle dan George Smith sedang menguji sensor CCD yang dikembangkannyaFoto: picture-alliance/ dpa

Boyle mengaku, sebenarnya ia tidak lagi menduga akan mendapatkan hadiah Nobel. Tetapi tanggal 10 Desember mendatang ia akan menerima anugerah tersebut bersama dengan ilmuwan George Smith yang berusia 79 tahun. Kedua pakar Fisika dari AS itu telah mengembangkan chip yang dinamakan CCD (Charge-Coupled Device) yang saat ini digunakan di setiap kamera digital, mesin fax atau scanner. Willard Boyle mengatakan, setiap hari ia berhadapan dengan hasil penelitiannya: "Terus terang saja, bila saya melihat semua kamera digital yang dipergunakan, saya melihat diri saya sendiri di dalamnya dan pekerjaan saya, meskipun chip CCD yang dipakai tidak persis dengan yang kami kembangkan. Namun dapat dikatakan bahwa kami telah mempelopori perkembangan teknologi digital."

Pemenang ketiga hadiah Nobel Fisika tahun 2009 juga telah merevolusi teknologi komunikasi. Charles Kao dilahirkan di Cina dan hingga masa pensiun bekerja sebagai guru besar di Inggris. Di negara itu ia melakukan penelitian, bagaimana cahaya dapat ditranspor dalam jarak yang jauh dengan bantuan serat optik.

Berkat penemuannya, sinyal dalam bentuk cahaya kini dapat bergerak menempuh jarak yang lebih jauh melalui serat-serat optik halus. Cahaya yang dikirimkan itu bisa berupa gambar, teks atau percakapan telepon. Teknologi serat optik ini dilihat sebagai alternatif yang baik untuk menggantikan kawat tembaga yang semakin langka di dunia.

Anggota Juri Hadiah Nobel, pakar ilmu Fisika Professor Lars Bergström menyadari bahwa penemuan dari ketiga ilmuwan tersebut sudah membawa dampak yang sangat luas dalam kehidupan keseharian kita. Namun ia mengaku, dalam keputusannya tim juri sama sekali tidak dipengaruhi oleh kenyataan itu maupun oleh segi komersialnya: "Bagi kami yang menentukan adalah efek yang ditimbulkan melalui penemuan mereka dan pengertian fisika yang mendasarinya. Bila penemuan semacam itu membawa hasil besar, sudah tentu banyak pengusaha atau penanam modal yang datang dan meraup keuntungan yang besar. Tetapi dampak ini sama sekali tidak memainkan peranan dalam keputusan kami.

Albrecht Breitschuh/Christa Saloh

Editor: Dyan Kostermans