1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Paket Bantuan Euro untuk Redam Para Spekulan

11 Mei 2010

Senin (10/05) Uni Eropa membentuk dana jaminan 750 milyar Euro, yang sebagian besar ditanggung oleh negara pengguna Euro melalui surat jaminan dan kredit. Upaya ini diambil untuk mencegah terus merosotnya Euro.

https://p.dw.com/p/NLBq
Uni Eropa keluarkan dana bantuan milyaran Euro untuk menjamin nilai tukar mata uang bersama Eropa tersebutFoto: bilderbox

Hanya dalam waktu 48 jam, Uni Eropa bersama dengan Dana Moneter Internasional IMF meluncurkan sistem penyelamatan baru bagi negara-negara pengguna mata uang Euro yang mengalami krisis seperti Yunani. Senin (10/05) para menteri keuangan Uni Eropa membentuk dana jaminan sebesar 750 milyar Euro, yang sebagian besar ditanggung oleh negara pengguna Euro melalui surat jaminan dan kredit. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terus merosotnya nilai tukar mata uang bersama Eropa tersebut.

Menurut para pakar, langkah ini merupakan isyarat politik amat tegas untuk mengakhir spekulasi terhadap mata uang Euro. Namun para pakar juga menyampaikan bahwa para spekulan terutama hedge funds yang banyak dikritik, bukan penyebab krisis hutang Yunani ataupun penentu perkembangan nilai tukar Euro.Situasi krisis keuangan Yunani dan merosotnya nilai tukar mata uang Euro dimanfaatkan sejumlah hedge funds dengan transaksi yang begitu rumit, sehingga makin menekan nilai Euro untuk dapat memperoleh keuntungan lebih besar.

"Euro dari banyak segi adalah sebuah konstruksi yang salah dan dalam kondisi tersebut tidak dapat bertahan eksis. Euro yang lebih lemah adalah ramalan yang sangat mudah,“ ujar John Taylor, manager dan pendiri salah satu hedge funds, yakni perusahaan investasi yang menjalankan kegiatan usaha transaksi spekulatif yang berisiko untuk meraih laba.

Perusahaan hedge funds Taylor, FX Concepts, melancarkan transaksi melawan Euro. Bahwa ia memaparkan strategi bisnisnya secara terbuka, bukan hal yang biasa bagi hedge funds.

Bisnis hedge funds yang kegiatannya dilakukan secara diam-diam ini bergerak di London atau New York. Kadang juga di Pulau Cayman atau Swiss. Tokoh legendaris bisnis hedge funds adalah George Soros. Tahun 1992 perusahaannya meraup keuntungan besar dalam spekulasi menghantam Poundsterling. Saat itu Taylor juga meraih untung cukup besar.

Kini tampaknya bersama dengan perusahaan hedge funds kakap lainnya, Taylor melancarkan strategi menjatuhkan nilai tukar mata uang Euro. Tapi apakah sektor bisnis hedge funds sendirian mampu merepotkan Euro, amat diragukan. Meskipun memiliki modal kuat untuk mengintervensi pasar, hedge funds biasanya hanya memperkuat trend yang sudah ada sebelumnya.

Michael Leister dari Bank WESTLB, sebuah bank lokal Jerman di Nordrhein Westfalen,, mengatakan, "Dalam lingkungan di mana para investor panik dan likuidasi menurun, tentu saja hedge funds dengan intervensinya dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang. Tapi apakah itu saja yang menyebabkan situasi tersebut, diragukan.“

Artinya, tersangka aktor-aktor di pasar keuangan baru-baru ini melakukan spekulasi, karena kesulitan yang dialami mata uang Euro terlalu jelas. Pada bursa berjangka Chicago, sejak beberapa pekan muncul kenaikan pembelian surat berharga semacam itu di mana para investor dapat meraih untung dengan merosotnya Euro. Sejak beberapa bulan sentimen pasar terhadap mata uang bersama di Eropa itu memburuk.

Tapi apakah hedge funds, bank atau investor swasta, siapa pun yang masih berspekulasi dengan turunnya nilai tukar Euro, mulai merugi? Nilai tukar mata uang Euro sudah naik beberapa sen. Hedge funds yang berspekulasi akan runtuhnya mata uang Euro, pada awal pekan paling tidak harus memperhitungkan menelan kerugian.

Andreas Noll/Dyan Kostermans

Editor: Agus Setiawan