1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

070910 EU-Parlament Roma

8 September 2010

Selasa (07/09), Parlemen Eropa membahas pengusiran yang kontroversial warga etnis Roma dari Perancis ke Rumania dan Bulgaria. Anggota Parlemen Eropa menuduh Komisi Eropa kurang jelas dan tegas besikap terhadap Perancis.

https://p.dw.com/p/P6ue
Warga etnis Roma menjadi tema perdebatan anggota Parlemen EropaFoto: AP

Di antara hampir 800 anggota Parlemen Eropa setidaknya ada satu orang yang termasuk warga minoritas Roma, yakni anggota fraksi Demokrat Kristen Livia Jaroka dari Hungaria. Ia menyesalkan para politisi yang menyalahgunakan masalah warga etnis Roma tersebut. "Sayang, para tokoh politik menyalahgunakan tema Roma sebagai senjata memerangi lawan politiknya," dikatakan Livia Jaroka.

Sebuah kritik yang tidak ditutup-tutupi terhadap Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. Sehubungan buruknya hasil jajak pendapat, Sarkozy berusaha meningkatkan perolehan suara dan tampaknya ingin meraih poin dengan pemulangan serta pengusiran kaum etnis Roma. Biaya tiket pesawat untuk itu ditanggung pemerintah Perancis.

Bagi anggota Parlemen Eropa dari Partai Hijau Daniel, Cohn-Bendit, tindakan tersebut merupakan metode yang sinis. Dengan membayar 200 atau 300 Euro mengirim kembali orang ke kemiskinan. "Saya menuduh Sarkozy bahwa ia begitu saja mengusir orang dan menarik mayoritas orang-orang yang tidak suka warga etnis Roma ke sisinya. Itu keterlaluan."

Sebaliknya anggota parlemen dari Perancis, Véronique Mathieu, membela Sarkozy. Ia merujuk pada 75 persen etnis Roma yang sudah lama tinggal di Perancis bahkan memiliki paspor Perancis. Pengusiran itu menyangkut 25 persen etnis Roma yang hidup dalam situasi amat buruk, dikatakannya. "Para perempuan dianiaya, kehidupan anak-anak mereka buruk. Jika di suatu tempat terjadi kemiskinan yang ekstrim, ketidakamanan dan kriminalitas tidak jauh lagi."

Komisaris Eropa Urusan Kehakiman dan Hak-hak dasar Viviane Reding menyatakan dengan jelas, kasus-kasus kriminalitas dapat menjadi alasan untuk pengusiran. Tapi tidak boleh menjadi tuduhan kolektif terhadap kelompok minoritas. Berkaitan hal ini beberapa hari lalu Reding juga memanggil menteri Perancis ke Brussel, Belgia. Reding mengatakan, "Mereka menjamin bahwa pihak berwenang Perancis akan memperlakukan semua warga secara sama dan tidak akan ada tindakan yang khusus ditujukan terhadap kelompok Roma atau kelompok lainnya."

Tapi Reding tetap curiga, kini ia melayangkan surat ke Paris dan meminta penjelasan tambahan. Selain itu, diharapkan ada dewan pengawas dalam tindakan-tindakan negara anggota dan dalam penggunaan dana Uni Eropa, seperti dana yang dimanfaatkan untuk integrasi kelompok etnis Roma.

Ketua Fraksi Sosial Demokrat di Parlemen Eropa Martin Schulz mengharapkan, Ketua Komisi Eropa Barroso menyebut nama para penanggungjawabnya, "Yakni pemerintah dari Nicolas Sarkozy, Francois Fillon dan Brice Hortefeux. Saya sebetulnya mengharap, Anda menyebutkan nama-nama. Maka kami akan melihat Barroso mengambil tindakan dalam hal ini."

Hari Kamis (09/09), Parlemen Eropa akan mensahkan resolusi dari seluruh fraksi, yang diharapkan memaksa Perancis menghormati Hukum Uni Eropa.

Hans-Peter Frick/Dyan Kostermans

Editor: Agus Setiawan