1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Pemerintah FLN Menang Pemilu Aljazair

12 Mei 2012

Dalam pemilihan parlemen di Aljazair, partai pemerintah FLN unggul. Sementara kubu islamis gagal mencapai kemenangan yang diharapkan.

https://p.dw.com/p/14uGA
epa03213632 An Algerian man signs with his fingerprint as he prepares to vote during parliamentary election in Algiers, Algeria, 10 May 2012. Voter turnout appeared moderate in Algeria's parliamentary elections in which Islamist parties were hoping to continue their sweep of the region. Forty-four parties as well as 211 independent candidates were competing for 462 seats in the National People's Assembly, which only has limited powers, in the oil-and-gas-rich desert state. EPA/MOHAMED MESSARA
Foto: picture-alliance/dpa

Menurut hasil penghitungan resmi partai pemerintah FLN yang dipimpin Presiden Abdelaziz Bouteflika kembali menjadi kekuatan terbesar. Tim pengamat pemilu dari Uni Afrika menyebut pemilihan parlemen Kamis (10/05) lalu sebagai pemilihan yang bebas, transparan, reguler dan adil. Demikian dilaporkan kantor berita Aljazair APS.

Algeria's president Abdelaziz Bouteflika casts his ballot during parliamentary elections at a polling station in Agiers May 10, 2012. Algerians voted on Thursday for a new parliament that officials say will bring democracy to a country left behind by the "Arab Spring" revolts, but many people showed their scepticism by abstaining. REUTERS/Zohra Bensemra (ALGERIA - Tags: POLITICS ELECTIONS)
Abdelaziz BouteflikaFoto: Reuters

Partai FLN yang memerintah sejak kemerdekaan Aljazair 50 tahun lalu, meraih 220 kursi di parlemen. Dengan demikian gagal mencapai mayoritas mutlak dari jumlah total 462 kursi di parlemen. Meskipun demikian bersama dengan mitranya Partai Demokrasi Nasional RND, FLN berhasil mencapai mayoritas yang diperlukan. Partai RND dari Perdana Menteri Ahmed Ouyahia berhasil memperoleh 68 kursi, dan merupakan partai dengan kekuatan kedua dari hasil pemilu di Aljazair. Tiga partai islamis moderat yang membentuk aliansi "Aljazair Hijau" hanya meraih 48 kursi di parlemen, dan dengan demikian menjadi kekuatan ketiga. Mereka menuduh manipulasi dalam pemilihan parlemen Kamis (10/05).

DK/dpa/afp/rtr