1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Pro-Barat Menang Pemilu Ukraina

27 Oktober 2014

Partai politik pro-Eropa menang telak dalam pemilu Ukraina. Presiden Petro Poroshenko memuji dukungan rakyat bagi rencanan mengakhiri separatisme dan menerapkan reformasi demokrasi.

https://p.dw.com/p/1Dchk
Symbolbild Ukraine Wahl Poroschenko
Foto: picture-alliance/dpa

Hasil penghitungan sementara menunjukkan, dua partai pro-demokrasi, yakni blok dari presiden Poroshenko dan Front Rakyat dari PM transisi Arseny Yatseniuk meriah masing-masing lebih 21 persen suara. Dalam pemilu yang digelar Minggu (26/10) tampil 29 partai politik memperebutkan 450 kursi di parlemen "Verkhovna Rada".

"Mayoritas pemilih memutuskan mendukung solusi politik dan reformasi yang ditawarkan oleh presiden," ujar Poroshenko. Bagi Ukraina, yang sejak beberapa bulan dicabik perang, dua pemilu yang digelar merupakan penunjuk arah yang tegas untuk makin mendekat ke Eropa. Keikutsertaan pemilih dalam pemilu parlemen lebih dari 52 persen dan dalam pemilu presiden sekitar 60 persen.

Yang juga mengejutkan, partai blok oposisi yang dekat dengan Presiden Viktor Yanukovich yang digulingkan masih mampu meraih hampir 10 persen suara. Partai radikal kanan juga diperkirakan akan mampu melewati treshold yang ditetapkan dan lolos ke parlemen. Sementara partai dari bekas PM Yulia Timoshenko hanya meraih 6 persen suara. Penghitungan suara belum final, tapi gambaran awal menunjukkan dengan jelas kemenangan partai-partai pro Eropa.

Koalisi pro demokrasi

Selain kandidat partai, juga kalangan kandididat yang dipilih secara langsung menunjukkan tren kemenangan kubu pro-demokrasi. Para aktivis muda, yang menggelar aksi protes di lapangan Maidan yang menumbangkan Presiden Yanukovich, banyak yang lolos ke parlemen dengan mendapat mandat langsung.

Koalisi pemerintahan Ukraina mendatang makin terlihat sosoknya yang berwarna pro barat dan pro reformasi serta patriotik. Walau begitu, kelompok pro-demokrasi tetap mengkhawatirkan penjegalan dari blok elite lama ditambah kelompok ekstrim kanan.

Pemilu tidak bisa digelar di kawasan Crimea di timur Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Kelompok pemberontak yang menguasai kota besar di timur Donetsk dan Luhansk menyatakan menolak pemilu Ukraina dan akan menggelar pemilu sendiri tanggal 2 November, untuk menegaskan lagi tuntutan merdeka.

Perwakilan dari organisasi untuk keamanan dan kerjasama di Eropa-OSCE yang hadir sebagai pengamat, menanggapi masalah tersebut menyatakan, pemilu tetap sah. Minus wakil dari bagian timur Ukraina, seluruhnya dipilih 423 anggota parlemen dari 450 kursi. Sedikitnya 85.000 aparat keamanan dikerahkan mengamankan pemilu.

as/yf (rtr,afp,ap,dpa)