1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pasukan Jerman di Afghanistan Berhak Dapat Dukungan

10 Januari 2011

Saat mengunjungi pangkalan militer Jerman di Kunduz, Afghanistan, Menlu Jerman Westerwelle tunjukkan dukungannya bagi tentara Bundeswehr.

https://p.dw.com/p/Qpea
Menlu Jerman Guido Westerwelle di Kunduz (10/01)Foto: picture-alliance/dpa

Pada singgahan terakhir lawatannya ke Afghanistan, di pangkalan militer Jerman, Bundeswehr di Kunduz, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengungkapkan penghargaan dan terima kasihnya kepada tentara Bundeswehr yang bertugas di negeri itu. Situasi keamanan di utara negeri itu memang semakin memburuk pada tahun-tahun terakhir. Tampaknya pejuang Taliban semakin menarik diri ke wilayah utara Afghansitan itu.

Tahun lalu saja, sembilan tentara Jerman tewas di Afghanistan. Westerwelle mengatakan, kenyataan ini sangat menyedihkan karena mereka gugur dalam tugas membela kebebasan: "Tentara harus mengetahui bahwa negeri kita berterimakasih dan bangga atas jasa mereka bagi negeri dan kebebasan kita."

Aussenminister Guido Westerwelle Kundus Truppenbesuch
Westerwelle sedang mengenakan rompi anti peluruFoto: dapd

Demi keamanan internasional

Misi di Afghanistan terkait langsung dengan kepentingan Jerman, demikian diketengahkan Westerwelle setelah melakukan pembicaraan dengan sejumlah petinggi di pemerintah Afghanistan pada hari Minggu (09/01). Karena dengan mengupayakan pengamanan Afghanistan, Jerman ikut memperluas keamanan dunia. Westerwelle juga menegaskan bahwa angkatan bersenjata Afghanistan harus mengambil alih tugas keamanan negerinya sendiri mulai 2014. Pasukan Jerman sendiri akan mulai ditarik pada tahun ini juga.

Tetapi menurut Westerwelle, Jerman masih akan tetap membantu Afghanistan: "Pada tahun-tahun setelah 2014, Jerman tidak akan membiarkan Afghanistan sendiri. Kita tetap menunjukkan tanggung jawab kita, karena kita ingin keberhasilan yang langgeng agar struktur teror yang sama tidak akan dapat kembali berkembang setelah proses serah terima tanggung jawab keamanan."

Westerwelle Rasoul Afghanistan
Menlu Westerwelledengan Menlu Afghanistan Zalmai Rasoul di Kabul (09/01)Foto: AP

Bundeswehr berhak mendapat dukungan parlemen

Hal ini juga dijanjikan Menlu Guido Westerwelle kepada gubernur provinsi Kunduz, Jhagdalek. Pendahulunya, Omar yang menyatakan dirinya sebagai musuh Taliban, tewas dalam sebuah serangan bunuh diri Oktober lalu. Sesuai pembicaraan dengan Westerwelle, Jhagdalek mengatakan, hubungan Afghanistan dengan Jerman akan langgeng. Ia yakin dapat melaksanakan jadwal serah terima pengambilalihan keamanan secara tepat, yaitu selambatnya tahun 2014. Ia juga menyebut perang melawan korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar bagi kepemimpinan Afghanistan.

Hari Senin (10/01) Westerwelle kembali ke Jerman. Bagi Menlu Westerwelle kunjungan itu merupakan yang ketiga kalinya di Afghanistan, tetapi yang pertama di pangkalan militer. Belakangan ini pejabat papan atas Jerman cukup sering mengunjungi pangkalan Bundeswehr di Kunduz dan Masar-i-Sharif. Komandan pasukan internasional ISAF di Afghanistan Utara, Jenderal Hans-Werner Fritz mengatakan, perhatian semacam itu adalah hak para serdadu: "Kami tentu senang dikunjungi, terutama oleh orang-orang parlemen. Karena saya pikir sangat penting bahwa pihak pembuat keputusan datang melihat dengan mata sendiri keadaan di sini. Jadinya mereka akan dapat berbicara mengenai permasalahannya dengan lebih berbobot ketimbang sebelumnya."

Menlu Jerman Westerwelle juga berpandangan demikian. Karena itu ia ingin agar Bundestag akhir Januari ini memperpanjang mandat Bundeswehr di Afghanistan. Ia menegaskan bahwa tentara Bundeswehr baik pria maupun wanita berhak mendapat dukungan besar dari parlemen.

Uwe Lueb/Christa Saloh

Editor: Ziphora Robina