1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250811 GB Libyen

25 Agustus 2011

Pasukan khusus angkatan bersenjata Inggris, menurut laporan harian Daily Telegraph, saat ini berada di Libya untuk membantu pemberontak mencari penguasa negeri itu, Muammar Gaddafi.

https://p.dw.com/p/12Nor
Libyan rebels patrol to try to find any of Moammar Gadhafi's relatives as they heard rumors that one of his sons was hiding inside a building, in Tripoli, Libya, Wednesday, Aug. 24, 2011. (Foto:Francois Mori/AP/dapd)
Pemberontak di Tripoli sedang mencari Muammar al GaddafiFoto: dapd

Menurut laporan harian Inggris Daily Telegraph, sejumlah tentara Inggris berada di Libya sejak beberapa pekan ini untuk membantu pemberontak negeri di Afrika Utara itu. Selanjutnya dilaporkan bahwa pasukan khusus Inggris tersebut memainkan peran kunci dalam mengkoordinasi penyerbuan ke kota Tripoli. Pasukan Inggris itu dikatakan mengenakan pakaian seperti kelompok pemberontak dan menggunakan senjata yang sama. Demikian Daily Telegraph yang mengutip lingkungan kementrian pertahanan Inggris.

Dalam berbagai wawancara televisinya Kamis pagi (25/8), Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox  tidak mau mengomentari laporan tersebut secara langsung. Ia hanya mengutarakan: „Malam kemarin NATO lebih aktif dengan serangan-serangannya terhadap berbagai pusat komando dan pengawasan rezim ketimbang hari-hari sebelumnya. Militer Inggris ikut terlibat."

Shadow Defence Secretary Liam Fox addresses the Conservative Party conference in Blackpool onOctober 2, 2007. Fox accused Prime Minister Gordon Brown of failing to grasp the needs of the military and criticised the brevity of Brown's remarks about Iraq in his Labour conference speech last week. Foto: Steve Parsons +++(c) dpa - Report+++
Liam FoxFoto: picture-alliance/ dpa

Pasukan darat sebaiknya dari negara Arab dan Uni Afrika

Menurut keterangan resmi,  Inggris hanya memberikan dukungan udara dan informasi intelijen. Namun Menhan Fox membenarkan bahwa penasehat militer Inggris ditugaskan untuk membantu pemberontak pada bagian komunikasi dan logistik serta struktur komando. Saat ditanya, apakah ia merencanakan pengiriman pasukan darat Inggris, Fox menjawab: „Tidak. Bila pasukan darat diperlukan untuk menstabilkan situasi, maka sebaiknya negara-negara Arab atau Uni Afrika yang mengirimkan pasukannya. Harus ada penyelesaian dari Libya untuk masalah ini. Kalau perlu bantuan, sebaiknya dicari dari wilayah itu dan tidak dari barat, jika itu menyangkut perkembangan jangka panjang di Libya."

Menteri Pertahanan Inggris menegaskan bahwa ia melihat kekuasaan Gaddafi berakhir, meskipun tidak diketahui, di mana ia kini berada. Fox mengungkapkan penyesalannya bahwa pada sidang DK PBB menyangkut Libya di New York, Kamis (25/8),  Afrika Selatan menolak usulan pencairan aset Gaddafi yang dibekukan untuk kepentingan pemerintah transisi: „Saya pikir ini sangat disayangkan dan salah. Bila Afrika Selatan mengatakan bahwa  mengakui Dewan transisi berarti tidak netral lagi, maka orang harus melihat kenyataan bahwa warga Libya sendiri yang telah memutuskan untuk kebebasan dan menentukan masa depannya sendiri."

Libyan rebels continue to fight inside Moammar Gadhafi's compound Bab al-Aziziya in Tripoli, Libya, early Wednesday, Aug. 24, 2011. Hundreds of Libyan rebels stormed Gadhafi's compound Tuesday, charging wildly through the symbolic heart of the crumbling regime as they killed loyalist troops, looted armories and knocked the head off a statue of the besieged dictator. (Foto:Francois Mori/AP/dapd)
Pemberontak Libya saat menyerang kawasan kediaman Gaddafi, Bab al-AziziyaFoto: dapd

Pemberontak kepung milisi Gaddafi di Abu Salim

Sementara itu, di jalan-jalan Tripoli masih terdengar baku tembak antara pemberontak dan pendukung Gaddafi. NATO melanjutkan serangan udaranya Kamis malam di Tripoli. Bandara ibukota juga berhasil dikuasai oleh pemberontak setelah mendapat perlawanan dari tentara Gaddafi.

Hingga laporan diturunkan, pemberontak mencari Gaddafi di dalam sistem bunkernya yang cabangnya luas. Mereka menemukan pusat pengaturan sistem dan kendaraan-kendaraan di dalam bunker itu. Di kawasan Abu Salim di Tripoli sekitar 1.000 pemberontak mengepung sejumlah bangunan tempat persembunyian milisi gaddafi. Juga di daerah-daerah tertentu dilaporkan pertempuran-pertempuran baru.

Torsten Huhn/Christa Saloh-Foerster

Editor: Ayu Purwaningsih