1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pasukan Suriah Terus Lancarkan Ofensif Militer

14 Juni 2011

Tentara Suriah melanjutkan operasi besar-besaran di provinsi Idlib. Lebih banyak tank dikerahkan ke berbagai kota di provinsi sebelah utara itu. Dewan Keamanan PBB tidak mampu menyatukan suara terhadap Suriah.

https://p.dw.com/p/11Zx2
Pasuka Suriah ketika bergerak menuju Jisr al-Shaghur, Jumat (10/06)Foto: dapd

Puluhan tank tiba di gerbang kota sebelah utara Maarat al-Naaman, demikian dikatakan aktivis Suriah lewat internet. Tentara disebarkan di penjuru provinsi Idlib, di mana dilancarkan operasi pencarian dan pengakapan di sejumlah kota, hari Senin (13/06). Selain di Jisr al-Shaghur, tentara juga ditempatkan sepanjang 30 km ke timur, ke kota Ariha.

Militer Suriah mengatakan, operasi Idlib ditujukan untuk 'memulihkan keamanan' setelah 120 aparat keamanan dibunuh pekan lalu di Jisr al-Shaghur oleh 'kelompok-kelompok bersenjata'. Pihak oposisi mengklaim bahwa mereka yang tewas adalah serdadu pembelot yang ditembak mati oleh rekan sesama tentara.

Syrische Flüchtlinge in Hatay Türkei
Warga Suriah yang berhasil mengungsi masuk ke wilayah Turkidi provinsi HatayFoto: dapd

Menurut organisasi HAM, sedikitnya 1.300 orang tewas dan 10.000 dipenjara, sejak aksi protes yang menyerukan agar Presiden Bashar al-Assad mundur, dimulai bulan Maret.

Kesepakatan Tidak Tercapai

Di markas besarnya di New York, Dewan Keamanan PBB tak mampu menyatukan suara terhadap Suriah. Menurut kalangan diplomat, Rusia dan Cina memboikot pembicaraan DK hari Senin,( 13/06), tentang draft resolusi yang mengutuk tindakan keras militer Suriah terhadap aksi protes oposisi.

Mengenai sikap pemerintah Jerman, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, "Pollitik luar negeri Jerman tetap memegang budaya menahan diri secara militer. Artinya, kami mendahulukan solusi politik. Kita tidak bisa setiap kali mengerahkan tentara setiap kali terjadi ketidakadilan, walaupun hati kita tercabik-cabik melihat foto, rekaman gambar. Tapi itu tidak berarti kita tidak berdaya, melainkan kita memilih sarana lain."

Sarana lain yang dimaksud Westerwelle adalah pengucilan ekonomi terhadap rejim Assad, pembatasan bepergian, pembekuan aset. Sanksi politik yang disepakati bersama oleh masyarakat internasional. Selain itu, Westerwelle mengaku telah menelepon PM Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menawarkan bantuan menghadapi arus pengungsi dari Suriah.

Hampir 7.000 warga Suriah menghindari kekerasan dengan menyeberangi perbatasan ke Turki, terang kantor berita Anatolia. Sementara 5.000 orang lainnya mengungsi ke Lebanon, kata PBB.

Oposisi Terus Berdemonstrasi

Syrien Türkei Proteste
Para pengungsi Suriah di kota Altinozu, Turki, melakukan demonstrasi mengecam pemerintahan Assad, Jumat (10/06)Foto: dapd

Kekerasan yang digunakan tentara dalam menghadapi demonstrasi, tak membuat pemrotes jeri. Aksi tetap digelar di sejumlah kota, termasuk Aleppo, Daraa, Homs dan Damaskus.

Para pengungsi yang lari ke Turki mengatakan, tentara membakari perkebunan dan membantai hewan ternak di desa-desa dekat kota Jisr al-Shughur. Pengungsi dan aktivis HAM melaporkan, tembakan peluru yang sebentar-sebentar terdengar saat tentara melancarkan operasi pencarian di desa Uram al-Joz, dan pegunungan Jebel al-Zawiya.

Laporan-laporan itu, juga rekaman video dan kabar terbaru yang diunggah ke internet, tidak bisa diverifikasi secara independen. Pemerintah Suriah mencengah jurnalis memasuki kawasan tersebut.

Renata Permadi/dpa/afp

Editor: Yuniman Farid