1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB: Dunia Memanas Dengan Cepat

29 November 2011

Tahun 2011 diperkirakan menjadi salah satu dari 10 tahun terpanas dalam sejarah bumi. Prediksi termasuk ke dalam laporan Organisasi Meteorologi Dunia yang dirilis di Durban.

https://p.dw.com/p/13JGu
Michel Jarraud dari WMO mengatakan tahun 2011 akan menjadi tahun La Nina terpanas
Michel Jarraud dari WMO mengatakan tahun 2011 akan menjadi tahun La Nina terpanasFoto: picture-alliance/dpa

Satu dekade terakhir tercatat sebagai periode terpanas dalam sejarah bumi. Demikian menurut sebuah laporan yang dipublikasikan di tengah KTT Iklim di Durban, Afrika Selatan. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang juga badan cuaca PBB menyalahkan meningkatnya level karbondioksida di atmosfer bumi atas tren yang menunjukkan 13 dari 15 tahun terpanas sejak tahun 1997.

"Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer telah mencapai rekor tertinggi," ujar Sekjen WMO, Michel Jarraud. "Ilmu yang kami gunakan solid dan dengan tegas membuktikan bahwa bumi memanas akibat aktivitas manusia."

Banjir Thailand dikaitkan dengan tahun La Nina yang kuat
Banjir Thailand dikaitkan dengan tahun La Nina yang kuatFoto: picture alliance/dpa

Data terakhir

Menurut WMO, tahun 2011 kemungkinan besar menjadi tahun terpanas ke-10 sejak tahun 1850. La Nina berpengaruh besar terhadap tahun 2011. Fenomena yang dipicu rata-rata suhu Samudra Pasifik yang lebih dingin dari biasanya. Begitu juga dengan kondisi ekstrem di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.

La Nina yang merupakan kebalikan El Nino cenderung memiliki dampak mendinginkan rata-rata suhu global. Tahun 2011 pun menjadi tahun terpanas yang diwarnai La Nina. Tahun ini La Nina dikaitkan dengan banjir di Thailand, dan juga kekeringan di bagian timur Afrika serta bagian selatan Amerika Serikat.

WMO juga menyebut bahwa es di Samudra Arktik turun ke volume terendah tahun ini menjadi sekitar 4200 kilometer kubik. Secara permukaan, lautan es wilayah tersebut turun sekitar 35 persen di bawah rata-rata antara tahun 1979 hingga 2000. Tahun 2011 menjadi titik terendah kedua setelah tahun 2007.

Rusia mengalami sejumlah variasi suhu terbesar tahun ini, dengan termometer mencapai 4 derajat Celsius di atas rata-rata di sejumlah wilayah.

Kebakaran hutan memporakporandakan Texas di tengah kekeringan
Kebakaran hutan memporakporandakan Texas di tengah kekeringanFoto: picture alliance/dpa

Peringatan bagi delegasi

Publikasi laporan WMO pada hari kedua dari dua pekan diskusi di Durban menuju kompromi mengatasi perubahan iklim dimaksudkan memotivasi para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan. "Perasaan mendesak diperlukan dalam menyerap informasi ini," tegas Jerry Lengoasa, wakil Sekjen WMO.

Sekjen Jarraud menyebutkan target membatasi pemanasan global menjadi di bawah 2 derajat abad ini terancam level emisi karbon. "Kenaikannya dengan sangat cepat mencapai level konsisten 2 hingga 2,4 derajat Celsius dari rata-rata suhu global yang dikhawatirkan para peneliti akan memicu perubahan drastis dan ireversibel terhadap bumi, biosfer dan lautan," jelasnya.

Dalam laporan terpisah awal November, WMO menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca yang disebut-sebut sebagai penyebab perubahan iklim kini meningkat lebih cepat ketimbang tahun 90-an. Level karbondioksida naik 2,3 bagian per juta (ppm) dalam waktu setahun menjadi 389 ppm di tahun 2010. Jika dibandingkan dengan kenaikan rata-rata pertahun 1,5 ppm di periode 90-an.

Para peneliti menyerukan konsentrasi karbondioksida di atmosfer harus distabilkan menjadi 450 ppm untuk mendapatkan peluang baik dalam membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat.

rtr/dpa/afp/Nathan Witkop/Carissa Paramita

Editor: Christa Saloh-Foerster