1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB: Kekerasan di Suriah "Perang Sipil"

13 Juni 2012

Kekerasan di Suriah mengejutkan masyarakat dunia. Pada kenyataannya kekerasan yang terjadi jauh lebih mengerikan. PBB menempatkan negara itu pada „daftar yang memalukan.“

https://p.dw.com/p/15D6N
In this image made from amateur video released by the Shaam News Network and accessed Monday, May 28, 2012, purports to show black smoke rising from buildings in Homs, Syria. U.N. envoy Kofi Annan called Monday on "every individual with a gun" in Syria to lay down arms, saying he was horrified by a weekend massacre that killed more than 100 people, including women and small children. (Foto:Shaam News Network via AP video/AP/dapd) TV OUT, THE ASSOCIATED PRESS CANNOT INDEPENDENTLY VERIFY THE CONTENT, DATE, LOCATION OR AUTHENTICITY OF THIS MATERIAL
Foto: dapd

Untuk pertama kalinya ketua pasukan helm biru PBB Hervé Ladsous secara terbuka mengatakan tentang perang saudara di Suriah. Lingkup kekerasan meningkat secara drastis. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkonfirmasi laporan, dimana rezim Presiden Bashar al-Assad tidak hanya mengerahkan artileri dan panser terhadap rakyatnya sendiri, melainkan juga saat ini dengan helikopter tempur.

Pimpinan di Damaskus sudah kehilangan kekuasaan di sebagian besar kawasan di Suriah ke tangan lawan pemerintah, dan mencoba merebutnya kembali. Demikian dikatakan Wakil Sekjen PBB Ladsous di New York.

Selain itu PBB juga menuduh rezim Assad menyalahgunakan anak-anak sebagai tameng pelindung. Tim PBB kembali dari Suriah dengan membawa laporan mengerikan mengenai anak-anak yang dianiaya, dibunuh secara massal dan diperkosa di negara itu. Demikian menurut Radhika Coomaraswamy, pelapor khusus PBB untuk anak-anak di kawasan konflik.

DK/afp/dpa